kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Rilis data ekonomi AS membuat dollar AS melemah terhadap poundsterling


Minggu, 09 Juni 2019 / 17:29 WIB
Rilis data ekonomi AS membuat dollar AS melemah terhadap poundsterling


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada akhir pekan lalu Amerika Serikat (AS) telah merilis sejumlah data ekonomi yang cenderung negatif. Sehingga, membuat pergerakan pasangan GBP/USD menguat.

Berdasarkan data Bloomberg, Jumat (7/6) pasangan mata uang GBP/USD ditutup menguat 0,34% ke level 1,2737. Dollar AS terguling 0,47% ke kisaran level 96,60 dalam penutupan perdagangan hari Jumat (7/6) yang merupakan level terendah sejak tanggal 26 Maret lalu, setelah rilis laporan ketenagakerjaan AS menunjukkan angka Non-farm Payrolls (NFP) terendah dalam tiga bulan terakhir.

US Bureau of Labor Statistics (BLS) melaporkan bahwa tingkat pengangguran AS tetap 3,6% pada bulan Mei 2019. Namun, Non-farm Payrolls hanya mencatat angka 75.000 dalam periode yang sama, jauh lebih rendah dibandingkan ekspektasi yang dipatok pada 185.000. Data NFP bulan April juga direvisi turun dari 263.000 menjadi 224.000 saja.

Tak hanya itu, laju pertumbuhan gaji pun melambat. Rilis data Average Hourly Earnings hanya meningkat 0,2% pada bulan Mei, lebih rendah dibandingkan ekspektasi yang sebesar 0,3%. Hal itu mengakibatkan perlambatan laju rata-rata kenaikan pendapatan per-jam tahunan dari 3,2% menjadi 3,1%.

Analis Monex Investindo Futures Dini Nurhadi Yasyi mengatakan penguatan GBP/USD tersokong rilis data AS yang negatif di tengah belum adanya katalis positif dari rilis data ekonomi Inggris ataupun Brexit.

Makanya Dini menilai pasangan mata uang ini masih akan rawan koreksi setidaknya sampai ada kepastian Brexit. Namun, masih bisa menguat lagi karena sikap The Fed yang akan memangkas suku bunga dari level saat ini yakni 2,25%-2,5%. “Dollar AS akan cenderung melemah jika suku bunga dipangkas,” kata Dini, Jumat (7/6).

Secara teknikal Dini mengamati indikator moving average (MA) 50, MA 100, dan MA 200 masih berada di level positif. Begitu pula dengan relative strength index (RSI), stochastic, dan moving average convergance divergence (MACD) yang berada di atas garis.

Makanya ia merekomendasikan buy untuk GBP/USD. Dini meramal, pasangan mata uang ini besok bakal berada di level support 1,2660-1,2600, sementara resistance di level 1,2765-1,2825.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×