Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Fokus pelaku pasar yang tertuju pada pernyataan Haruhiko Kuroda, Gubernur Bank of Japan (BoJ) Selasa (23/8) menjadi penggores kekuatan yen di hadapan the greenback.
Mengutip Bloomberg, Senin (22/8) pukul 19.05 WIB pasangan USD/JPY terbang 0,39% di level 100,61 dibanding hari sebelumnya.
Alwy Assegaf, Analis PT SoeGee Futures menyampaikan pergerakan pasangan USD/JPY sepenuhnya dipengaruhi oleh faktor yang datang dari akhir pekan lalu.
Kekuatan USD datang setelah Wakil Gubernur The Fed, Stanley Fischer pada Minggu (21/8) mengatakan bahwa The Fed sudah semakin dekat dengan pertemuannya dan sudah harus segera mengambil langkah menaikkan suku bunga dalam waktu dekat.
“Di saat yang bersamaan di awal pekan ini yen tidak punya pendukung yang kuat untuk membalikkan keadaan,” tutur Alwy.
Tekanan bagi yen justru bertambah dengan spekulasi pasar bahwa BoJ melalui Kuroda yang siap memberikan ruang bagi pelonggaran stimulus moneter lanjutan dan pemangkasan suku bunga lagi, meski kini suku bunga BoJ sudah di level negatif.
Hingga akhir pekan ini dinilai pasar akan terus bergerak wait and see. Menanti kejelasan mengenai suku bunga The Fed dari rilis data prelim GDP kuartal dua 2016 dan pernyataan Janet Yellen, Gubernur The Fed pada simposium Jackson Hole akhir pekan nanti.
Selama pasar masih menanti peluang USD untuk terus diburu akibat pernyataan hawkish pejabat sebelumnya masih berpeluang lanjut.
Kalaupun USD/JPY koreksi, diduga pelemahan akan terbatas. “Karena secara umum tren pasangan USD/JPY memang masih bearish,” kata Alwy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
