Reporter: Riska Rahman | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Pascapidato Gubernur The Fed Janet Yellen pada Rabu (12/7) dini hari, dollar AS melemah di hadapan yen Jepang. Angka inflasi Amerika Serikat (AS) membuat USD kalah saing dengan JPY.
Mengutip Bloomberg, Kamis (13/7) pukul 14.02 WIB, pasangan USD/JPY turun 0,04% atau melemah tipis ke level 113,13 dibanding hari sebelumnya.
Research & Analyst PT Astronacci International Futures Anthonius Edyson mengatakan, nada pidato Yellen yang dovish membuat The Greenback melemah di hadapan yen. Masih rendahnya angka inflasi AS membuat Yellen khawatir hal tersebut jadi faktor yang membuat pertumbuhan ekonomi Paman Sam jadi tidak menentu.
"Optimisme Yellen terhadap perkembangan ekonomi AS tak didukung oleh angka inflasi yang ada," kata Edyson kepada KONTAN, Kamis (13/7). Adapun angka inflasi AS hingga awal bulan Juli ini belum bisa mencapai target yang dicanangkan di awal tahun sebesar 2%.
Namun, sentimen tersebut dilihat Edyson hanya akan berdampak pada pelemahan dollar AS untuk sementara saja. Masih ada peluang bagi dollar AS untuk rebound dalam jangka panjang.
Di sisi lain, pelemahan dollar AS terhadap mata uang Negeri Sakura ini disebabkan oleh sentimen positif dari Jepang. Diffusion Index, yang mengukur sentimen perusahaan manufaktur Jepang, bertumbuh positif dibandingkan awal tahun lalu. "Indeks Tankan yang menunjukkan bahwa diffusion Index (DI) menduduki di angka plus 17.Angka ini naik dari indeks pada kuartal I-2017 yang berada di posisi 12," ujar Edyson.
Edyson pesimistis Yellen yang akan kembali memberikan keterangan kepada publik pada Kamis (13/7) malam nanti akan membuat posisi USD berbalik menguat terhadap JPY. "Kalau dilihat secara teknikal, kecil kemungkinan dollar AS akan menguat terhadap yen," tutur Edyson.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
