Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Federal Reserve pada Rabu (30/1) memutuskan untuk mempertahankan suku buna acuannya yang tidak berubah, yakni di level 2,25%-2,5%. Langkah ini membuat pasangan mata uang AUD/USD menguat.
Mengutip Bloomberg, pada Kamis (31/1) pukul 20.49 WIB pasangan mata uang AUD/USD menguat 0,37% atau menjadi 0,7274. Analis Finex Berjangka, Nanang Wahyudi menilai Gubernur The Fed Jerome Powell telah memberikan pernyataan dovish seiring penetapan suku bunga The Fed. Ini menunjukan mereka tidak begitu agresif menakan suku bunga setidaknya sampai semester I 2019.
“Kita melihat bahwa The Fed akan memperketat moneternya, karena menimbang tekanan ekonomi domestik dan global,” kata Nanang kepada Kontan.co.id, Kamis (31/1). Dia menilai, meski AS dan China sedang melakukan pertemuan terkait keberlangsungan kerja sama dagang, tetapi kemungkinan besar belum ada keputusan akhir.
Nanang meramal, pelemahan ekonomi global dapat berpengaruh terhadap rilis data AS besok. Pasalnya AS akan merilis data pekerja dan klaim pengangguran. Kemungkinan pasangan mata uang ini akan berada dalam tren bearish sampai April depan. “Belum ada efek dari data ekonomi AS yang dapat mendongkrang pertumbuhan ekonomi,” kata dia.
Sentimen juga datang dari rilis inflasi Australia yang naik di 0,5% dari ramalan sebelumnya yakni 0,3%. Nanang mengatakan, pasangan mata uang ini masih dalam rekomendasi beli. Adapun prediksi pergerakan besok berada di support 0,7230-0,7186-0,7141. Sementara, rentang resistance di 0,7339-0,7431-0,7985.
Secara teknikal, AUD/USD masih naik, baik dalam periode harian, mingguan dan bulanan. Indikator moving average convergance divergance (MACD) makin perkasa di zona positif. Sementara relative strength index (RSI) naik di area 61%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News