Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pairing mata uang poundsterling terhadap dollar menguat pada perdagangan dunia. Meskipun parlemen Uni Eropa menolak permintaan voting ulang dari Perdana Menteri Theresa May, sinyal dovish kenaikan suku bunga AS jadi sentimen penguatan GBP/USD. Mengutip Bloomberg pukul 20.33 WIB, pasangan mata uang GBP/USD menguat 0,04% ke level 1,3121.
Andri Hardianto, analis Asia Trade Point Futures mengatakan, pasangan GBP/USD bergejolak dalam beberapa hari ini. Ada dua faktor yang menyebabkan penguatan mata uang dua negara ini terbatas. Pertama, kekalahan voting Brexit di parlemen Uni Eropa.
Andri melihat bahwa negosiasi ulang akan berlanjut pada Februari. Hal ini membawa kekhawatiran pelaku pasar. “Ini yang menjadi sentimen negatif pada mata uang poundsterling sebenarnya,” ujar Andri kepada Kontan.co.id, Kamis (31/1).
Sementara untuk pergerakan dollar hari ini juga melemah. Bank Sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve memberi isyarat akan mengakhiri kenaikan suku bunga lebih cepat. Sebelumnya, The Fed masih dalam posisi untuk menunda kenaikan suku bunga acuannya.
Pada pertemuan pertama The Fed di tahun 2019, bank sentral AS ini tidak menaikkan suku bunganya, melainkan mempertahankannya pada kisaran 2,25%-2,5%.
Penyebabnya, The Fed melihat adanya perlambatan pertumbuhan ekonomi di Eropa dan China, inflasi yang lamban, dan adanya kemungkinan penutupan pemerintah federal setelah pembukaan tiga pekan.
“Jadi sebenarnya sentimen negatif juga terjadi terhadap mata uang dollar. Dan ini juga yang membuat pergerakan pairing GBP/USD menguat karena tekanan tarik menarik dari sentimen negatif itu. Seperti magnet saja, negatif bertemu negatif jadi positif,” tandasnya.
Pekan depan, pergerakan GBP/USD akan terpengaruh dari hasil Brexit. Untuk besok Andri memperkirakan rentang pairing GBP/USD bergerak di level resistance 1,3156 - 1,3197 - 1,3248. Dan rentang support 1,3064 - 1,3013 - 1,2973.
Secara teknikal, GBP/USD bergerak di bawah garis MA 50, MA 100, dan MA 200. Indikator RSI di area 14. Lalu indikator stochastic di level 82,0 dan MACD di area positif 0,011. Andri merekomendasikan buy pada pasangan mata uang ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News