Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
TOKYO. Bursa Asia melaju, Kamis (29/10). Berdasarkan data yang dihimpun Bloomberg, pada pukul 09.04 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific naik kurang dari 0,1% menjadi 135,33.
Sementara, indeks Topix Jepang naik 0,7%, indeks S&P/ASX 200 Australia turun 0,1%, indeks NZX 50 Selandia Baru naik 0,1%, dan indeks Kospi Korea Selatan naik 0,4%.
Dalam setiap dua saham yang naik, terdapat satu saham yang tertekan.
Bursa Asia mengeluarkan sinyal positif setelah The Federal Reserve memberikan sinyal untuk bersiap menaikkan suku bunga acuan paling cepat pada Desember mendatang. Pada pertemuan dua hari yang berakhir kemarin, The Fed memutuskan untuk menahan tingkat suku bunga acuannya.
"Kepercayaan atas perekonomian Amerika berhasil menyingkirkan sentimen negatif. Jika kondisi saat ini bisa dipertahankan, suku bunga nol akan berakhir tahun ini," jelas Michael McCarthy, chief market strategist CMC Markets Asia Pacific City.
Sekadar tambahan informasi, Pimpinan the Fed Janet Yellen dan koleganya telah mengamati dengan cermat perkembangan pasar tenaga kerja dan tingkat inflasi Amerika apakah sesuai dengan target mereka.
Menurut the Fed, saat ini, penambahan tenaga kerja AS melambat dan tingkat pengangguran masih stabil. Penggambaran ini menurun dibanding pernyataan bank sentral bulan lalu yang menyatakan kenaikan lapangan kerja solid dan tingkat pengangguran menurun.
Catatan saja, pada September, penambahan lapangan kerja AS hanya sebanyak 142.000 lapangan kerja, Angka ini lebih kecil dibanding prediksi ekonom yang disurvei Bloomberg sebesar 200.000 lapangan kerja.
Terkait infasi, the Fed masih meramal indeks harga konsumen akan naik secara bertahap ke level 2% dalam jangka menengah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News