Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah melanjutkan tren pelemahan terhadap dolar AS. Faktor eksternal menjadi pemberatnya.
Kamis (19/6), di pasar spot, rupiah turun 0,57% ke Rp 16.406 per dolar Amerika Serikat (AS). Sementara di Jisdor, rupiah melemah 0,36% ke Rp 16.378 per dolar AS.
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan nikai tukar rupiah buka melemah setelah the Fed memberikan sinyal dovish. Bank sentral AS itu akan terus berhati-hati sebelum melakukan pemotongan suku bunga.
Depresiasi nilai tukar rupiah kemudian berlanjut setelah kekhawatiran terkait dengan kemungkinan AS ikut serta dalam konflik Israel-Iran. "Yang pada gilirannya mendorong ketidakpastian geopolitik semakin meningkat di Timur Tengah," ujarnya kepada Kontan.co.id, Kamis (19/6).
Baca Juga: Rupiah Jatuh, BI Intervensi di Pasar Valas
Untuk Jumat (20/6), Josua memperkirakan rupiah akan cenderung bergerak sideways seiring kekhawatiran terkait dengan kemungkinan AS ikut serta dalam konflik Israel-Iran. Selain itu, ditambah pasar AS akan libur pada Jumat (20/6).
"Kami perkirakan rupiah bergerak dalam rentang Rp 16.350-Rp 16.475 per dolar AS," sebutnya.
Analis Doo Financial Futures Lukman Leong sepakat kedua sentimen tersebut masih akan membayangi dan menekan rupiah pada akhir pekan. "Ditambah tidak ada data ekonomi penting yang akan dirilis malam ini maupun besok," imbuhnya.
Lukman memperkirakan, rupiah akan bergerak direntang Rp 16.350 - Rp 16.500 per dolar AS. Sementara Josua memperkirakan di level Rp 16.350 - Rp 16.475 per dolar AS, Jumat (20/6).
Baca Juga: Rupiah Spot Ditutup Turun ke Rp 16.406 Kamis (19/6), Pelemahan 3 Hari Beruntun
Selanjutnya: Putin dan Xi Jinping Kecam Serangan Israel ke Iran, Sepakat Dorong Deeskalasi
Menarik Dibaca: KAI Beri Diskon 20% untuk Tiket Kereta Eksekutif dan Bisnis di Jakarta Fair 2025
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News