kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.919.000   13.000   0,68%
  • USD/IDR 16.249   -5,00   -0,03%
  • IDX 7.047   42,07   0,60%
  • KOMPAS100 1.029   8,11   0,79%
  • LQ45 786   6,95   0,89%
  • ISSI 231   0,98   0,43%
  • IDX30 406   4,77   1,19%
  • IDXHIDIV20 470   5,25   1,13%
  • IDX80 116   1,04   0,90%
  • IDXV30 117   1,12   0,96%
  • IDXQ30 131   1,74   1,35%

Rupiah Diproyeksi Tertekan pada Jumat (13/6), Ini Sentimen yang Membayangi


Jumat, 13 Juni 2025 / 05:45 WIB
Rupiah Diproyeksi Tertekan pada Jumat (13/6), Ini Sentimen yang Membayangi
ILUSTRASI. Untuk perdagangan Jumat (13/5) rupiah diperkirakan akan mengalami tekanan, seiring dengan potensi penguatan dolar AS.ANTARA FOTO/Reno Esnir/Spt.


Reporter: Melysa Anggreni | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Mata uang rupiah kembali ditutup menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Kamis (12/6). Kendati, penguatan masih tertahan oleh ketidakpastian perkembangan tarif. 

Menurut data Bloomberg, Kamis (12/6) rupiah kini bertengger di posisi Rp 16.243 per dolar AS atau menguat 0,1% dari perdagangan kemarin. Adapun rupiah di Jisdor Bank Indonesia juga terpantau menguat 0,17% menjadi Rp 16.237 per dolar AS. 

Lukman Leong, Analis Doo Financial Futures mengatakan, umumnya penguatan ini terjadi seiring dengan koreksi pada indeks dolar (DXY) akibat rilis data inflasi AS yang naik lebih kecil dari perkiraan pasar. 

Baca Juga: Rupiah Ditutup Menguat ke Rp 16.243 Per Dolar AS Pada Hari Ini (12/6)

Sebagai informasi, data inflasi CPI AS untuk bulan Mei mengalami kenaikan tipis 0,1% dari bulan sebelumnya menjadi 2,4%. Angka ini berada dibawah perkiraan sebesar 2,5%. 

Serupa dengan itu, data inflasi bulanan Indonesia juga terpantau turun 0,25% dari bulan sebelumnya menjadi 1,6%.

“Hal ini menyebabkan rupiah membalikkan sebagian penguatannya di awal sesi,” ujar Lukman kepada Kontan.co.id, Kamis (12/6).

Menurut Lukman, investor masih belum sepenuhnya menaruh percaya pada berbagai pernyataan AS - China terkait perkembangan positif dari negosiasi tarif. “Melihat rekam jejak Trump yang cenderung inkonsisten, investor masih menanti hasil konkret dari diskusi tersebut,” kata Lukman. 

Josua Pardede, Kepala Ekonom Bank Permata menambahkan, ketidakpastian terkait arah kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump menjadi salah satu penghambat bagi rupiah untuk melaju signifikan. 

Baca Juga: Ada Potensi Rupiah Melemah pada Kamis (12/6)

“Seperti pagi tadi misalnya, Trump memberikan pernyataan terkait dengan pengenaan tarif unilateral pada beberapa negara,” jelas Josua kepada Kontan.co.id, Kamis (12/6).

Untuk perdagangan Jumat (13/5) rupiah diperkirakan akan mengalami tekanan, seiring dengan potensi penguatan dolar AS akibat dari penurunan jobless claims serta potensi rebound dari data PPI AS.

“Perkiraan akan bergerak di kisaran Rp 16.200 - Rp 16.300 per dolar AS,” jelas Josua. 

Lukman memperkirakan pada perdagangan Jumat (13/5) rupiah akan bergerak di kisaran Rp 16.200 - Rp 16.300 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×