Reporter: Michelle Clysia Sabandar | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai rukar rupiah masih terpuruk di hadapan dollar Amerika. Mengutip Bloomberg, Selasa (8/5) pukul 22.13 WIB, nilai tukar rupiah di pasar spot melemah 0,36% ke posisi Rp 14.052 per dollar AS.
Faktor internal dan eksternal menekan mata uang garuda. Dari sisi domestik, rupiah loyo lantaran pertumbuhan ekonomi kuartal I-2018 meleset dari ekpektasi pasar. Sebelumnya diperkirakan pertumbuhan ekonomi periode Januari-Maret 2018 bisa mencapai 5,2%, namun hasilnya hanya 5,06%.
Sementara, dari eksternal ekspektasi kenaikan suku bunga The Federal Reserves yang lebih agresif semakin menguatkan dollar AS. Suku bunga The Fed diperkirakan akan dinaikkan kembali pada Juni mendatang. Dus, rupiah semakin sulit mengungguli dollar AS.
Analis Monexz Investindo, Putu Agus pransuamitra, mengatakan, sentimen utama yang membuat rupiah terkapar berasal dari peningkatan ekpektasi kenaikan suku bunga acuan AS. Ini terjadi setelah pidato Gubernur The Federal Reserve Jerome Powell yang bernada hawkish terhadap ekonomi negeri Paman Sam.
Meski demikian, rupiah bisa saja menguat apabila intervensi Bursa Indonesia(BI) terus berlanjut. Selain itu, dollar AS masih mungkin melemah, jika angka inflasi yang akan dirilis pada Jumat (10/5), meleset dari ekspektasi.
Prediksi Putu, besok, rupiah masih cenderung tertekan dengan range pergerakan di Rp 13.980-Rp 14.075 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News