Reporter: Willem Kurniawan | Editor: Narita Indrastiti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS bakal mempengaruhi kinerja emiten sektor properti. Pasalnya, mayoritas emiten sektor ini banyak memiliki utang dalam bentuk dollar AS.
Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan, ada eksposur utang dollar AS berpotensi menggerus laba perusahaan. Tentunya, saham perusahaan properti pun bakal terkena imbas.
"Bisa jadi malah merugi jika utang semakin parah. Hal ini akan menjadi sentimen negatif yang akan membuat harga saham turun," kata William, Rabu (5/9).
Sehingga, William menilai saat ini saham properti masih belum menarik perhatian investor, meski ekspansinya cukup bagus.
"Sektor properti memang terdampak jika rupiah melemah. Namun, selama emiten tetap ekspansif, pelaku pasar bisa menganggapnya sebagai sentimen positif," kata William
Lantaran masih terpukul penguatan dollar AS, William merekomendasikan wait and see untuk emiten properti.
Dalam riset Moody's Prooperty Developer Chartbook tentang kinerja emiten properti, hampir seluruh emiten yang menerbitkan obligasi global dollar AS berpotensi mengalami kebocoran kas. Di antaranya ada MDLN, ASRI, BSDE, PWON, LPKR dan APLN.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News