Reporter: Dyah Megasari |
JAKARTA. Saham Hong Kong naik pada Jumat pekan lalu (1/4), mencatatkan keuntungan pada kuartal pertama. Kenaikan dipimpin oleh saham sektor energi yang kemudian ditambah oleh saham keuangan. Hal tersebut memberikan valuasi atraktif pada investor.
Saham-saham energi besar seperti CNOOC Ltd dan PetroChina, mendorong kenaikan Hang Seng sebanyak 1,2% Jumat lalu, kenaikan juga mendorong kelanjutan kenaikan sub indeks saham energi Hang Seng hingga 1,6%.
Sepanjang dua pekan terakhir, para pelaku pasar cenderung melakukan aksi beli saham-saham sektor energi. Khususnya saham di mana pemerintah China melakukan investasi besar-besaran seperti sektor energi alternatif di luar energi nuklir.
Indeks Hang Seng naik 2,8% sepanjang minggu lalu bersamaan dengan naiknya indeks saham Asia di luar Jepang ke level tertinggi selama tiga tahun. Pada periode Januari hingga Maret 2011, Hang Seng memperoleh akumulasi kenaikan sebesar 2,1% per penutupan Kamis pekan lalu (31/4), mengalahkan Nikkei, namun masih di bawah indeks Shanghai Composite Index. Saham tetap melaju meskipun bursa mengalami tekanan karena dibayangi kekhawatiran pengetatan moneter bank sentral China.
Namun, analis menilai potensi optimis dari pendapatan perusahaan masih akan mendukung kelanjutan kenaikan bursa saham China. Bahkan berlanjutnya pengetatan moneter akan mendorong saham perbankan. Bersama properti, kinerja optimis saham perbankan yang didukung volume perdagangan yang memadai akan memicu kenaikan indeks Shanghai menembus ke level kunci resisten yaitu 3.000 April ini. katalisnya, data indeks manufaktur (PMI) Maret China yang dirilis Jumat pagi lalu menunjukkan pertumbuhan selama 25 bulan berturut-turut.
Di Hong Kong, prospek kenaikan harga minyak mentah dan permintaan dari China mendorong penguatan saham Energi. Sebuah survei yang dilakukan pekan lalu oleh Credit Suisse pada Asian Investment Conference menunjukkan 2.000 perusahaan peserta, mayoritas menyukai China dan sektor energi. Dengan pertimbangan harga minyak akan terus naik meskipun ada yang mengkhawatirkan kecenderungan perlambatan ekonomi China akan mengurangi permintaan.
Analis Valbury Asia Futures, Ahim memprediksi Hang Seng masih akan terus menguat. "Secara teknikal, sinyal uptrend akan bertambah kuat jika pekan ini EMA20 berhasil menembus WMA55," ujarnya. Awal pekan ini, ia memprediksi indeks berpotensi menembus level 23.9003-23.930. "Intraday support ada di kisaran 23.619-23.457," jelas Ahim.
Ia memberikan rekomendasi beli di level 23.845 dan melakukan stop loss 23.745.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News