kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45902,65   -3,64   -0.40%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Terkoreksi, Harga Gas Alam Masih Berpotensi Memanas Lagi


Kamis, 21 Juli 2022 / 15:46 WIB
Terkoreksi, Harga Gas Alam Masih Berpotensi Memanas Lagi
ILUSTRASI. Harga gas alam terkoreksi. Namun, ke depan, harga gas alam berpotensi naik pasca penghentian pasokan gas alam ke Eropa oleh Rusia.


Reporter: Aris Nurjani | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga gas alam terkoreksi. Namun, ke depan, harga gas alam berpotensi naik pasca penghentian pasokan gas alam ke Eropa oleh Rusia.

Mengutip data Bloomberg, Kamis (21/7), harga gas alam di level US$ 7,76 per mmbtu atau turun sebesar 3,08%.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memperkirakan harga gas alam masih akan naik karena Eropa sampai saat ini masih ketergantungan pasokan gas alam dari Rusia.

"Masih ada harapan bahwa gas alam ini masih akan naik karena kita tahu bahwa Eropa sampai masih ketergantungan gas alam dari Rusia dan sanksi ekonomi yang diberikan Eropa terhadap Rusia akan berlaku di bulan Agustus 2022, sehingga para spekulan akan bermain," ucap Ibrahim kepada Kontan.co.id, Kamis (21/7).

Baca Juga: Harga Komoditas Energi Diprediksi Masih Akan Menguat, Ini Penyebabnya

Ibrahim mengatakan, harga gas alam sempat terjadi koreksi akibat pemeliharaan dan perbaikan kilang dari Rusia.

"Walaupun kemarin saat minyak dan gas alam dihentikan oleh Rusia akibat pemeliharaan kilang, tetapi kemungkinan dalam minggu depan atau minggu ini akan kembali dibuka, nah ini yang membuat harga gas alam terjadi koreksi," kata Ibrahim.

Sementara untuk jangka panjang, gas alam akan kembali naik akibat sanksi ekonomi yang diberikan Eropa atas Rusia terkait penghentian impor gas alam dari Rusia.

Menurut Ibrahim, informasi penghentian ekspor gas alam ke Eropa akan membuat harga gas alam relatif lebih tinggi. Karena Eropa sangat ketergantungan gas alam untuk pendingin dan pemanas ruangan pada musim tertentu.

Ibrahim mengatakan, negara-negara Eropa sangat ketergantungan gas alam dari Rusia pada saat keran minyak dan gas alam ditutup mengakibatkan kenaikan harga gas alam di Eropa dan ini yang mempengaruhi inflasi sekitar hampir 15%.

Menurut Ibrahim, sentimen positif berasal dari permasalahan geopolitik di Ukraina yang sampai saat ini belum ada satu kejelasan sehingga membuat kekurangan gas alam.

Sementara sentimen negatif berasal dari kemungkinan keran gas alam dari Rusia yang dibuka atau dijalankan walaupun sanksi ekonomi yang diberikan Eropa di bulan Agustus 2022 berjalan.

"Karena masih ada sebagian negara Eropa  masih mendapatkan suplai dari Rusia ini yang akan menahan dan mengakibatkan harga gas alam terkoreksi. Di sisi lain ketika Rusia dan Ukraina berdamai bisa saja harga gas alam akan jatuh," ucap Ibrahim.

Baca Juga: Harga Minyak Turun Lagi, Kontrak Brent Berada di US$ 100 per Barel

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×