kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indika Energy (INDY) Bagikan Dividen Tunai US$ 30 Juta, 25% dari Laba Bersih 2023


Senin, 06 Mei 2024 / 18:59 WIB
Indika Energy (INDY) Bagikan Dividen Tunai US$ 30 Juta, 25% dari Laba Bersih 2023
RUPST Indika Energy (INDY) di Jakarta (6/5/2024).


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indika Energy Tbk (INDY) akan membagikan dividen tunai dengan nilai US$ 30 juta. Jumlah itu setara dengan US$ 0,0058 per saham dengan nilai tukar berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal daftar pemegang saham yang berhak atas dividen final tunai (recording date).

Jadwal recording date berlangsung pada 22 Mei 2024, dengan tanggal pembayaran atau pendistribusian dividen final tunai pada 5 Juni 2024. Keputusan dividen ini diambil dalam  Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diselenggarakan pada Senin (6/5).

Hanya sebagai gambaran saja, jika dikonversi memakai asumsi kurs saat ini sebesar Rp 16.020 per dolar Amerika Serikat, total dividen yang dialokasikan INDY tersebut setara dengan Rp 480,73 miliar. 

Adapun, alokasi dividen tunai senilai US$ 30 juta itu setara dengan 25,06% dari laba bersih yang diraih INDY pada tahun buku 2023. Sekadar mengingatkan, sepanjang tahun lalu INDY membukukan laba bersih US$ 119,68 juta.

Baca Juga: Segar Kumala (BUAH) Bagikan Dividen Rp 23 Miliar, Catat Jadwalnya

Keuntungan INDY menyusut 73,56% dibandingkan laba bersih US$ 452,67 juta pada tahun 2022. Penurunan bottom line ini sejalan dengan pelemahan top line, dimana INDY turun 30,25% secara tahunan dari US$ 4,33 miliar menjadi US$ 3,02 miliar pada tahun buku 2023.

Hasil tersebut terutama disebabkan oleh menurunnya rata-rata harga jual batubara anak usaha INDY, Kideco Jaya Agung pada tahun 2023 menjadi sebesar US$ 72,9 per ton. Merosot dibandingkan US$ 86,6 per ton pada tahun sebelumnya.

Volume penjualan Kideco juga menurun 12,2% dari 34,8 juta ton menjadi 30,5 juta ton pada tahun 2023. Sebagai catatan, INDY mengalokasikan 29% dari total produksi untuk kebutuhan dalam negeri, melebihi ketentuan 25% domestic market obligation (DMO).

Strategi diversifikasi menuju net-zero

INDY rajin menggelar aksi korporasi sebagai bagian dari langkah diversifikasi ke bisnis rendah karbon, divestasi dari bisnis tinggi karbon, serta dekarbonisasi kegiatan operasional. 

Direktur Utama Indika Energy Arsjad Rasjid mengungkapkan langkah yang diambil INDY merupakan komitmen untuk mencapai net-zero pada tahun 2050. 

INDY akan fokus mengakselerasi pengembangan di bisnis non-batubara termasuk mineral, pembangkit listrik tenaga surya, kendaraan listrik, dan nature-based solutions (solusi berbasis alam). 

"Berbagai langkah strategis tengah kami upayakan untuk mendorong sektor rendah karbon ini," ungkap Arsjad melalui keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Senin (6/5).

 

Baca Juga: Ini Jadwal Pembayaran Dividen Mitrabara Adiperdana (MBAP) Total Rp 78 Miliar

Sebagai bagian dari langkah tersebut, INDY telah menyelesaikan divestasi 100% saham PT Multi Tambangjaya Utama kepada PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN).

Termasuk  pengalihan hak pemasaran yang dimiliki oleh Indika Capital Investment Pte. Ltd. (ICI) pada Februari 2024. Total nilai transaksi ini mencapai US$ 218 juta, termasuk nilai pengalihan hak pemasaran yang dimiliki oleh ICI sebesar US$ 15 juta.

Dalam upaya melebarkan sayap bisnisnya di segmen non-batubara, INDY membeli 46% saham di PT Natura Aromatik Nusantara, eksportir minyak asiri terbesar keempat di Indonesia.

Di sektor kendaraan listrik, pada tahun 2023 INDY meluncurkan ALVA Cervo (kendaraan listrik roda dua) dan mendirikan PT Kalista Nusa Armada, sebagai penyedia layanan penyewaan kendaraan listrik roda dua dan roda empat. 




TERBARU

[X]
×