Reporter: Abdul Basith Bardan, Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menyatakan tetap membuka opsi akuisisi berbagai lahan tambang demi menambah cadangan batubara. Salah satunya adalah kesiapan emiten ini untuk mengakuisisi bekas wilayah tambang batubara PT Asmin Koalindo Tuhup.
Namun, Sekretaris Perusahaan Bukit Asam Apollonius Andwie mengatakan, sejauh ini PTBA belum memiliki daftar tambang khusus yang masuk dalam pipeline akuisisi emiten pelat merah tersebut. “Saat ini belum ada tambang-tambang yang secara khusus kami bidik untuk dilakukan akuisisi,” ujar Apollonius kepada Kontan.co.id, Kamis (16/7).
Dia menambahkan, dalam melakukan akuisisi tambang, ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan PTBA. Tidak hanya terbatas pada aspek teknis, ekonomis, legal, dan lingkungan. Yang jelas, wilayah tambang tersebut mesti bisa memberi nilai tambah bagi PTBA di masa mendatang.
Baca Juga: Proyek PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 milik Bukit Asam (PTBA) sudah mencapai 48%
Apollonius menegaskan, saat ini emiten yang berbasis di Sumatra Selatan tersebut masih mempertahankan target kinerja operasional yang telah dicanangkan sejak awal tahun. Tahun ini PTBA merencanakan produksi batubara sebesar 30,3 juta ton hingga akhir 2020 atau naik 4% dari realisasi tahun sebelumnya. Target angkutan pada 2020 ditargetkan menjadi 27,5 juta ton atau meningkat 13% dari realisasi angkutan kereta api tahun lalu.
Sedangkan untuk volume penjualan batubara, tahun ini PTBA menargetkan untuk menjual 29,9 juta ton, yang terdiri dari penjualan batubara domestik sebesar 21,7 juta ton dan penjualan batubara ekspor sebesar 8,2 juta ton. Jumlah ini meningkat 8% dari realisasi penjualan batubara pada akhir 2019.
Baca Juga: Antisipasi ketidakpastian harga batubara, ini yang dilakukan Darma Henwa (DEWA)