kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Terjun ke Bisnis Aspal, Outlook Kinerja WIKA Oke


Rabu, 18 Maret 2009 / 15:25 WIB


Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Dalam hasil riset yang dirilis hari ini, BNI Securities membahas mengenai aksi korporasi PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Dijelaskan, WIKA berencana membangun pabrik ekstraksi aspal senilai Rp 300 miliar melalui kerjasama dengan PT Sarana Karya, dengan komposisi kepemilikan saham masing-masing sebesar 50%. Pabrik tersebut akan berlokasi di pulau Buton, Sulawesi Tenggara dengan kapasitas 300.000 ton per tahun.

Selain itu, rencana capital expenditure (capex) WIKA untuk memasuki bisnis aspal pada tahun ini mencapai Rp 50 miliar. Dana tersebut nantinya akan digunakan untuk penelitian dan kerjasama dengan perusahaan lain. “Kami menilai langkah yang dilakukan oleh WIKA cukup tepat, mengingat kebutuhan pengadaan aspal domestik di Indonesia masih tinggi dan masih banyak tergantung pada aspal impor. Apalagi saat ini pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan ketersediaan dan kelayakan infrastruktur berupa jalan nasional,” papar Analis BNI Securities Maxi Liesyaputra.

Meski demikian, BNI Securities belum memasukkan potensi penerimaan dari unit aspal ke dalam perkiraan kinerja WIKA tahun 2009. Pasalnya, proses pembangunan pabrik masih membutuhkan waktu yang cukup panjang.

Untuk kinerja WIKA, BNI Securities memperkirakan, pada tahun 2008 WIKA mencatat pendapatan Rp 6,3 triliun dengan laba bersih Rp 152 miliar. Sementara untuk tahun 2009 pendapatan dan laba bersih WIKA kami perkirakan masing-masing Rp 8,5 triliun dan Rp 225 miliar. “Target harga saham WIKA adalah Rp 640 dengan rekomendasi buy,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×