Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Darmi Bersaudara Tbk (KAYU) tertekan pandemi Covid-19. Nanang Sumartono Hadiwidjojo, Direktur Utama PT Darmi Bersaudara Tbk mengatakan, pandemi mengakibatkan kinerja KAYU menyusut. Pasalnya, India yang merupakan negara tujuan ekspor utama perusahaan ini memberlakukan lockdown pada Maret 2020 sehingga KAYU tidak dapat melakukan ekspor ke India.
Kondisi ini menyebabkan kinerja KAYU terganggu karena pasar utama tidak bisa diakses dan kehilangan mayoritas penjualan.
Sebagai informasi, sebelumnya KAYU juga menargetkan untuk mencapai penjualan sebesar Rp 114 miliar dengan estimasi laba bersih Rp 7 miliar pada awal 2020. Kemudian perseroan ini merevisi target kinerja 2020 dengan target penjualan menjadi Rp 57,76 miliar dengan estimasi laba Rp 708 juta.
Sampai semester pertama tahun ini, perusahaan tersebut mencatatkan penjualan sebesar Rp 29,3 miliar dengan rugi bersih sebesar Rp 628,8 Juta.
Kerugian ini disebabkan oleh biaya-biaya yang terus berjalan sementara penjualan menurun drastis sehingga Perseroan mulai mengalami kesulitan likuiditas pada periode triwulan II 2020.
Baca Juga: Berstatus PKPU, Darmi Bersaudara (KAYU) Sepakat Berdamai dengan Kreditur
Dalam kesulitan likuiditas ini, perusahaan beritikad baik dan sungguh-sungguh memikirkan kelangsungan hidup para karyawannya, mengambil kebijakan untuk tidak memberlakukan pemutusan hubungan kerja maupun pemotongan gaji.
Pada saat yang bersamaan, portofolio pinjaman KAYU mulai mengalami gangguan pembayaran. "Walau demikian, perseroan tetap berupaya untuk melakukan pembayaran dan negosiasi pembayaran kepada para kreditur," ungkap Nanang dalam rilis yang dipublikasikan Jumat (20/9).
Di sisi yang lain, KAYU juga tetap melakukan penagihan kepada para pembeli di negara tujuan ekspor yaitu India dan Nepal. Ia mengaku dalam masa-masa lockdown itu KAYU mengalami kesulitan karena berhentinya layanan pengiriman dokumen ekspor ke India.
Dengan berjalannya waktu, KAYU mengalami kasus hukum dari salah satu kreditur yang terganggu pembayarannya sebagai akibat efek pandemi Covid-19 ini dengan nominal tuntutan sebesar Rp 1,270 miliar.
"Dalam hal tuntutan kasus hukum ini perseroan berupaya untuk melakukan perjanjian perdamaian namun belum menemui kesepakatan antara kedua belah pihak sehingga perkara hukum berlanjut hingga perseroan ditetapkan oleh pengadilan berada dalam keadaan PKPU Sementara," paparnya.
Sebagai bagian dari ketaatan hukum, ia melanjutkan KAYU beritikad baik dengan melakukan pembayaran sebesar Rp 650 juta. Perseroan berkomitmen sisa dari nilai yang diperkarakan akan diselesaikan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Pengadilan.
"Perseroan memiliki kemampuan bayar dan akan selalu menghormati semua perjanjian hutang-piutang antara Perseroan dengan para kreditur," tambahnya.
Untuk mendukung komitmen tersebut, KAYU berupaya untuk memulihkan kinerja. Sebagai ilustrasi, selama triwulan I 2020 Perseroan mengapalkan 172 kontainer. Jumlah ini menurun drastis karena lockdown di India sehingga di triwulan II hanya terkirim sebanyak 40 kontainer.
Namun di periode Juli- 18 September 2020, KAYU telah berhasil mengirimkan sebanyak 161 kontainer, dimana pencapaian ini terjadi pada masa pandemik Covid-19 yang masih terus berlangsung dengan segala pembatasan yang ada.
Upaya tersebut masih ditambah lagi dengan adanya rencana mengapalkan tambahan 53 kontainer. Apabila seluruh rencana yang ada dapat direalisasikan, total pengapalan akan menjadi 214 kontainer, atau meningkat sebesar 24,4% dibandingkan dengan jumlah pengapalan di triwulan I di masa sebelum pandemi Covid-19 melanda Indonesia.
Baca Juga: Darmi Bersaudara (KAYU) mengerek penjualan ekspor
Dampak dari pemulihan kinerja ekspor tersebut adalah penjualan Perseroan akan meningkat cukup signifikan per September 2020 sehingga perseroan memperkirakan akan kembali membukukan laba pada triwulan III 2020.
Nanang berharap kondisi baik ini dapat terus berlangsung dan mendapat dukungan dari seluruh stakeholder sehingga target penjualan Rp 57,76 miliar dan laba Rp 708 juta ini bisa dicapai.
Selanjutnya: Wabah Corona Menekan Kinerja PT Darmi Bersaudara Tbk (KAYU)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News