Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada paruh kedua tahun ini, PT Darmi Bersaudara Tbk (KAYU) kembali memacu penjualan ekspor seiring dengan pelonggaran lockdown. Direktur Independen Darmi Bersaudara Lie Kurniawan menyampaikan, KAYU sudah memulai ekspor ke India mulai pertengahan Juni 2020.
Emiten yang bergerak di bidang penjualan atau trading kayu log dan produk kayu setengah jadi ini sedang berupaya untuk memulihkan pasar India, baik melalui kantor perwakilan yang berlokasi di India maupun network pembeli yang ada saat ini. "Sekarang ini porsi penjualan ekspor dan domestik masing-masing sekitar 80% dan 20%. Penjualan domestik berupa penjualan sisa pengolahan," kata Lie kepada Kontan.co.id, Kamis (13/8).
Baca Juga: Wabah Corona Menekan Kinerja PT Darmi Bersaudara Tbk (KAYU)
Lie menambahkan, penyusutan pasar India tak begitu berdampak signifikan terhadap penjualan Darmi Bersaudara, pasalnya, memang KAYU belum mampu memenuhi seluruh permintaan yang ada.
Dia bilang, imbas yang cukup signifikan terhadap penjualan adalah adanya lockdown sehingga pada periode April dan Mei sama sekali tidak bisa ekspor produk. Lie menambahkan, hal ini yang menyebabkan kinerja keuangan KAYU berbalik menjadi rugi per Juni 2020.
Berdasarkan laporan keuangan semester I 2020, penjualan bersih KAYU melesat 144,44% secara tahunan atau year-on-year (yoy) menjadi Rp 29,30 miliar di semester I 2020.
Baca Juga: Bukukan rugi bersih di semester pertama, begini penjelasan Darmi Bersaudara (KAYU)
Akan tetapi, KAYU membukukan rugi bersih sebesar Rp 628,80 juta di semester I 2020. Posisi tersebut berbalik dibanding kondisi semester I 2019 ketika KAYU membukukan laba bersih Rp 379,89 juta. Manajemen KAYU memaparkan, rugi bersih yang didapat akibat dari pengeluaran-pengeluaran tetap yang terus berjalan di saat penjualan ekspor terganggu akibat lockdown.
Dalam keterbukaan informasi pada Selasa (11/8), KAYU memaparkan, wilayah operasi yang berada di Gresik, Jawa Timur pada beberapa waktu lalu juga ditetapkan sebagai wilayah yang termasuk PSBB Surabaya Raya sejak Mei 2020.
Sesuai protokol PSBB ini pemerintah setempat mewajibkan adanya pengurangan tenaga kerja di area kerja sebanyak 50%. Penetapan keputusan ini membawa dampak penyusutan volume produksi untuk ekspor.
Baca Juga: Dapat stimulus kredit modal kerja (KMK), ini tanggapan sejumlah emiten
Di tengah kondisi ini, KAYU juga telah merevisi target kinerja pada 2020. Dalam catatan Kontan emiten ini telah merevisi penjualan dari sebelumnya Rp 114 miliar menjadi Rp 57,76 miliar. "Seandainya tidak ada lockdown lagi di India, rasanya target penjualan Rp 57,76 miliar itu bisa kami capai," tambah Lie.
Darmi Bersaudara juga terpaksa untuk menunda rencana pembangunan pabrik baru. Perusahaan ini berburu lahan untuk membangun pabrik anyar. Lie menuturkan, KAYU lebih dulu fokus untuk memperbaiki kinerja sembari tetap tetap membuka diri seandainya ada peluang atau tawaran menarik terkait pembangunan pabrik baru tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News