kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.758.000   -23.000   -1,29%
  • USD/IDR 16.565   0,00   0,00%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%

Terimbas Eskalasi Terbaru Tarif Impor Trump, Bagaimana Harga Bitcoin Kedepannya?


Senin, 07 April 2025 / 14:48 WIB
Terimbas Eskalasi Terbaru Tarif Impor Trump, Bagaimana Harga Bitcoin Kedepannya?
ILUSTRASI. Kinerja mata uang kripto tergerus oleh efek penerapan tarif impor Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.


Reporter: Melysa Anggreni | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kinerja mata uang kripto tergerus oleh efek penerapan tarif impor Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Harga Bitcoin (BTC) dan mayoritas alternatif koin lainnya bergerak di zona merah dalam sepekan.

Menurut data TradingView, harga Bitcoin (BTC) kembali melanjutkan koreksinya di awal pekan. Aset kripto ini diperdagangkan US$ 76,851 pada Senin (07/4) pukul 12.43 WIB atau terkoreksi 1,90% secara harian dan 6,55% selama sepekan.

Co-founder CryptoWatch dan pengelola Channel Duit Pintar, Christopher Tahir mengamati, koreksi tajam ini merupakan cerminan dari keterkejutan investor atas aksi serampangan Trump dalam penerapan tarif impor. Aksi ini dinilai dapat merusak dinamika perdagangan global.

Hal ini tercermin dalam pergerakan indeks-indeks utama seperti Nasdaq 100, S&P 500, dan Dow Jones yang kompak memasuki zona koreksi. Kondisi ini menunjukan bahwa sikap kehati-hatian investor meluas hingga seluruh kelas aset, termasuk kripto. Karenanya, tidak heran jika investor cenderung menghindari aset berisiko seperti kripto ditengah situasi seperti ini.

"Perlu diperhatikan pula sentimen investor saat ini, sebagai petunjuk arah pergerakan Bitcoin kedepannya," ujar Christopher kepada Kontan.co.id, Senin (07/4).

Kendati demikian, Christopher tetap menaruh optimisme nya pada pergerakan Bitcoin kedepannya. Sebagai aset yang mendominasi pasar kripto, Bitcoin tetap menjadi acuan utama dalam ekosistem kripto.

Baca Juga: Bitcoin ke Level $78.000, Intip Cara Jual-Beli Aset Kripto lewat Aplikasi Resmi

Lebih lanjut, Analyst Tokocrypto, Fyqieh Fachrur menambahkan, prospek harga Bitcoin akan sangat bergantung pada arah suku bunga Federal Reserve (Fed) dan eskalasi terbaru konflik dagang. Jadi, tekanan dari faktor makroekonomi global juga patut diperhitungkan .

Seperti koreksi tajam yang terjadi pada harga Bitcoin saat ini, tekanan geopolitik dan rencana tarif impor kontroversial dari Donald Trump telah memicu kekhawatiran terhadap lonjakan inflasi dan melambatnya pertumbuhan ekonomi global.

Meskipun begitu, Fyqieh menuturkan bahwa tidak semua sinyal bersifat negatif. Beberapa pelaku pasar justru melihat adanya potensi pemulihan dalam waktu dekat. Kebijakan tarif Trump dipandang sebagai kebijakan yang bersifat sementara dan bisa saja ditarik kembali setelah tujuan politik tertentu tercapai.

"Artinya, tekanan saat ini bukan berasal dari kerusakan struktural dalam ekonomi global," ucap Fyqieh kepada Kontan.co.id, Senin (07/4).

Jika kedepannya muncul katalis positif seperti pernyataan dovish dari The Fed atau kesepakatan dagang baru yang mengurangi ketegangan global, maka tidak menutup kemungkinan harga Bitcoin akan menguat.

"Sebaliknya, jika tekanan dari faktor makroekonomi global berlanjut, maka tidak menurut kemungkinan Bitcoin akan menguji ulang level psikologis penting di US$ 70.000," terang Fyqieh.

Dalam analisisnya, Fyqieh memproyeksikan, harga Bitcoin akan berkonsolidasi dalam jangka pendek di level US$ 72.000 hingga US$ 81.000. Sementara untuk jangka menengah hingga akhir tahun 2025, harga Bitcoin bergerak dikisaran US$ 95.000 – US$ 105.000.

Diakhir, Christopher turut memproyeksikan, dalam jangka pendek harga optimis bergerak di kisaran US$ 90.000 dan dalam jangka panjang di kisaran US$ 120.000 – US$ 135.000.

Baca Juga: Bersiap, Indonesia akan Kedatangan Koin Digital Baru di Sektor Kelapa Sawit

Selanjutnya: IHSG Anjlok 11,46% Jadi 5.730 di Pencarian Google saat Bursa Libur, BEI Klarifikasi

Menarik Dibaca: Manfaat Temulawak untuk Asam Lambung, Ulasannya Lengkapnya di Sini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×