kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Terdorong domestik retail, jumlah investor pasar modal tembus 4,4 juta


Selasa, 23 Februari 2021 / 19:37 WIB
Terdorong domestik retail, jumlah investor pasar modal tembus 4,4 juta
ILUSTRASI. Jumlah investor pasar modal dan saham tersebut masing-masing bertambah 13% dan 18% dibanding posisi akhir 2020.


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Peningkatan jumlah investor di pasar modal terus berlanjut pada awal tahun ini. Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Hasan Fawzi menuturkan, per 22 Februari 2021, total investor pasar modal (saham, surat utang, reksadana) mencapai 4,4 juta dengan investor saham sebanyak 2,01 juta.

Jumlah investor pasar modal dan saham tersebut masing-masing bertambah 13% dan 18% dibanding posisi akhir 2020 yang sebanyak 3,88 juta dan 1,7 juta. Menurut Hasan, peningkatan jumlah investor di pasar modal secara keseluruhan sejalan dengan melonjaknya investor retail domestik.

"Hal ini didorong oleh keberadaan solusi digital yang memudahkan semua pihak untuk berinvestasi. Selain itu, sebagian pelaku bisnis yang belum bisa menjalankan bidang usahanya juga beralih ke investasi di pasar modal," ungkap Hasan dalam acara virtual yang diselenggarakan BEI, Selasa (23/2).

Sebagai gambaran, dari rata-rata nilai transaksi harian pada Januari 2021 yang sebesar Rp 20,5 triliun, sebanyak 69,5% berasal dari investor domestik retail, lalu 13% investor domestik institusi, dan 17,5% investor asing.

Baca Juga: Summarecon Agung (SMRA) akan rights issue maksimal 3,61 miliar saham

Tak berhenti sampai di situ, kenaikan jumlah investor domestik retail ini turut menambah porsi kepemilikan investor domestik di pasar saham. Menurut Hasan, sejak tahun 2020, jumlah kepemilikan investor domestik sudah mencapai lebih dari 50%. "Kepemilikan domestik dengan angka melampaui 50% baru terjadi di tahun lalu dan belum pernah terjadi pada tahun-tahun sebelumnya," ucap Hasan.

Asal tahu saja, per akhir tahun 2019, komposisi kepemilikan investor domestik dan asing di pasar saham adalah sebesar 48,3% banding 51,7%. Lalu per tahun 2020 berubah menjadi 50,9% banding 49,1%, kemudian per Januari 2021 bertambah menjadi 51,8% banding 48,1%. 

Menurut Hasan, meski porsi kepemilikannya berkurang, investor asing sebenarnya masih mencatatkan net buy di pasar saham. Akan tetapi, berkat lonjakan harga saham dan sejumlah IPO baru, dana yang masuk dari investor domestik jauh melampaui investor asing sehingga porsi transaksi dan kepemilikan domestik menjadi lebih besar.

Baca Juga: Cuti bersama dipangkas, apa dampaknya kepada emiten transportasi?

Selain peningkatan total investor di pasar modal secara keseluruhan, BEI juga mencatatkan kenaikan jumlah investor aktif harian saham. Pada 2019, jumlah investor aktif harian saham baru sekitar 54.500, lalu naik menjadi 94.700 pada 2020 kemudian melesat menjadi 251.400 per Januari 2021. 

"Jumlah investor aktif harian saham saat ini sudah naik lima kali lipat dari 2019. Itulah yang juga menjadi penjelasan kenapa besaran nilai, volume, dan frekuensi transaksi harian pada awal 2021 ini naik tinggi dibanding awal 2020," ungkap Hasan.

Sebagai informasi, per 16 Februari 2021, rata-rata nilai transaksi harian BEI mencapai Rp 18,89 triliun dibanding tahun 2020 yang sebesar Rp 9,2 triliun. Lalu, rata-rata volume transaksi harian juga meningkat, dari 11,37 miliar saham pada 2020 menjadi 21,37 miliar saham. Begitu juga dengan rata-rata frekuensi harian naik dari 677.430 kali menjadi 1,52 juta kali.

Baca Juga: IHSG menguat ke 6.272 pada Selasa (23/2), net buy asing Rp 469 miliar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×