Reporter: Dityasa H. Forddanta | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebagian emiten lebih memilih pendanaan berbasis ekuitas ketimbang utang. PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) salah satunya.
Emiten properti ini berencana melepas sebanyak-banyaknya 3,61 miliar saham. Ini setara 25% dari modal ditempatkan dan disetor penuh Summarecon.
Harga nominal penambahan modal dengan skema hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) tersebut sebesar Rp 100 per saham. Dengan asumsi harga pelaksanaan di harga penutupan sore tadi, Rp 870 per saham, SMRA bakal meraup dana segar hingga Rp 3,14 triliun.
Berdasarkan keterbukaan informasi, Selasa (23/2), SMRA bakal menggunakan dana hasil aksi korporasi tersebut untuk memperkuat struktur permodalan. Sedang sebagian lagi akan digunakan untuk ekspansi perusahaan termasuk anak usaha baik secara langsung maupun tidak langsung.
Baca Juga: Jababeka, Ciputra, dan Summarecon, pengembang terpopuler sepanjang 2020
Sebelum mengeksekusi rencana tersebut, SMRA perlu meminta persetujuan pemegang saham. Rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) terkait aksi korporasi ini akan dilakukan pada 1 April mendatang.
Asal tahu saja, rights issue tersebut merupakan serangkaian PMHETD yang perusahaan rencanakan sejak beberapa tahun lalu. Tahap pertama atas aksi korporasi ini dilakukan medio 2012.
Saat itu, SMRA melepas 340,25 juta saham. Adapun harga pelaksanaannya Rp 1.550 per saham. Sehingga, Summarecon Agung meraup dana segar Rp 527,39 miliar.
Baca Juga: SMRA, PPRO dan DILD Optimistis Penjualan Properti Membaik Tahun Ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News