kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Terdampak Sentimen RDG BI, Ini Sektor Saham yang Mesti Dicermati


Selasa, 19 Juli 2022 / 20:06 WIB
Terdampak Sentimen RDG BI, Ini Sektor Saham yang Mesti Dicermati


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah saham masih dibayangi hasil keputusan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) yang akan berlangsung pada Rabu (20/7) sampai dengan Kamis (21/7).

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus berpandangan BI masih akan mempertahankan tingkat suku bunga di level 3,50% dengan pertimbangan bank sentral lebih memilih stabilitas pemulihan ekonomi nasional. 

Namun kalau memang BI menahan suku bunga, ada harga yang dibayar oleh BI karena jarak antara suku bunga (spread) The Fed dan BI kian menyempit. Hal ini berpotensi menyebabkan capital outflow semakin besar dan rupiah melemah. 

"Sejauh ini semua sektor tentu akan volatile, mengingat pertemuan ini merupakan tolok ukur bagi pelaku pasar dan investor serta perekonomian secara nasional," kata Nico kepada Kontan, Selasa (19/7). 

Baca Juga: Menanti Kebijakan Suku Bunga BI, Ini Proyeksi IHSG dan Rekomendasi Saham Rabu (20/7)

Nico menilai kalau BI menaikkan suku bunga, sektor properti dan sektor lain yang berhubungan dengan kredit akan terkena dampak. Pasalnya, kenaikan suku bunga akan menurunkan nilai investasi dan konsumsi. 

Sebagai gambaran, IDX Sektor Properti & Real Estat menutup perdagangan pada Selasa (19/7) dengan naik 1,43%, Namun tapi secara year to date sektor ini sudah ambles 13,06% ke level 672,07. 

Selain itu, sektor otomotif juga berpotensi tertekan akibat kenaikan tingkat suku bunga karena masih berkaitan dengan tingkat suku bunga kredit dan daya beli. Sedangkan, sektor finansial akan diuntungkan karena anak mendorong kenaikan NIM perbankan. 

"Namun situasi dan kondisi ketidakpastian ekonomi saat ini tentu saja akan membuat potensi kenaikan kredit akan mengalami penurunan," imbuh dia. 

Baca Juga: Menimbang Prospek Saham Perbankan Jelang Pengumuman Suku Bunga BI

Dia bilang sektor otomotif dan properti masih menarik hingga sisa akhir tahun ini. Namun, perlu diingat tingkat akselerasi kedua sektor ini masih akan bergerak lambat. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×