Reporter: Yoliawan H | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gempa yang mengguncang Lombok, Nusa Tenggara Barat, berdampak pada aset PT Pudjiadi and Sons Estate Tbk (PNSE). Salah satu hotel milik perusahaan ini, yakni The Jayakarta Lombok, rusak di sejumlah bagian, sehingga terpaksa ditutup.
Direktur PT Pudjiadi and Sons Estate Ariyo Tejo mengatakan, The Jayakarta Lombok resmi ditutup saat terjadinya gempa. Saat ini, pihaknya tengah menunggu hasil tinjauan dari pihak asuransi terkait kerusakan aset. “Ada beberapa bagian hotel yang rusak cukup parah,” ujar Ariyo kepada KONTAN, Minggu (12/8).
Sebagai gambaran, per Juni 2018, hotel ini menyumbang 14,57% terhadap total pendapatan PNSE sebesar Rp 97,18 miliar.
Dengan kondisi tersebut, analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan, pendapatan tentu akan menurun karena penutupan cabang. "Namun, PNSE bisa mengatasi dengan memaksimalkan hotel lain yang potensial untuk menutup potensi pendapatan yang hilang,” kata dia.
Terkait aset, lanjut Hartanto, sebetulnya tidak perlu khawatir, karena kerusakan aset telah dilindungi dengan skema asuransi. Meski begitu, bagi investor yang ingin masuk saham PNSE, bisa wait and see hingga kondisinya sudah kembali stabil.
“Selama harganya di atas Rp 1.000, bisa hold, karena potensi target jangka panjang di Rp 1.700-Rp 2.000 per saham,” ujar William. Tapi ia juga mengingatkan, pada dasarnya saham PNSE tidak likuid. Dari sisi kinerja, meski pendapatan naik 3,95%, PNSE mencatat rugi bersih Rp 7,26 miliar per Juni 2018.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News