Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Wahyu T.Rahmawati
JAKARTA. PT Bayan Resources Tbk (BYAN) berencana menerbitkan notes berdenominasi dollar Amerika Serikat. Sebelum merealisasikan rencana itu, manajemen BYAN akan meminta persetujuan atas transaksi material tersebut dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) BYAN yang akan di selenggarakan Rabu (23/8) mendatang.
Notes tersebut akan diterbitkan oleh anak perusahaan BYAN melalui penawaran kepada investor di luar wilayah Indonesia. Surat utang ini akan dicatatkan pada Singapore Exchange Securities Trading Limited. Selain itu, juga untuk pemberian jaminan perusahaan (corporate guarantee) atau bentuk jaminan lainnya oleh perusahaan maupun anak perusahaan untuk menjamin penerbitan notes oleh penerbit.
RUPS tersebut juga mencari persetujuan atas rencana BYAN maupun anak perusahaan untuk memberikan jaminan perusahaan (corporate guarantee) dan atau menjaminkan seluruh atau sebagian besar harta BYAN. Hal itu dalam rangka menjamin kewajiban dan atau utang BYAN.
"Termasuk pihak-pihak lainnya terkait dengan rencana pembiayaan BYAN di masa yang akan datang, yang akan dilakukan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku," terang Chin Wai Fong, Direktur Utama BYAN dalam keterbukaan informasi BEI, Selasa (1/8).
Dalam catatan KONTAN, BYAN mempersiapkan penerbitan surat utang senilai US$ 600 juta atau senilai Rp 8,06 triliun. Hal itu ditandai dengan pendirian anak usaha di Singapura yang khusus mengurusi surat utang tersebut.
BYAN mendirikan anak usaha bernama BR1 PTE LTD dengan jumlah modal disetor 100 saham senilai US$ 100. Kegiatan anak usaha ini antara lain untuk pemberian jaminan, pemberian dan peminjaman uang baik dalam bentuk surat utang atau lainnya. Notes ini berjangka waktu tujuh tahun sejak diterbitkan yaitu pada tahun 2024 dengan bunga sebesar-besarnya 10% per tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News