Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih bergerak di zona merah pada awal perdagangan sesi kedua Senin (4/7). Pada pukul 13.30 IHSG bergerak melemah 2,33% di level 6.636,12.
Pergerakan IHSG, menurut Head of Research Jasa Utama Capital Sekuritas, Cheril Tanuwijaya dipengaruhi oleh sejumlah sentimen.
Ia bilang, IHSG hingga siang hari ini masih terpengaruh sentimen global yang khawatir dengan inflasi di Amerika Serikat, dimana inflasi AS terpantau stagnan meski suku bunga sudah dikerek dengan agresif.
Cheril memandang, ancaman resesi global makin nyata lantaran kian banyak indeks keyakinan konsumen yang turun seperti di AS, Eropa, dan sebagian Asia. Adapun pada pekan ini juga banyak rilis data ketenagakerjaan yang dapat mempengaruhi The Fed dalam mengambil keputusan.
Baca Juga: IHSG Anjok 2,53% ke 6.622,4 di Sesi Pertama, Sektor Teknologi Koreksi Paling Dalam
"Sehingga investor menghindari risiko dengan kurangi porsi portofolio di instrumen yang berisiko seperti saham. Diperkirakan support IHSG berikutnya 6.510, harusnya dalam beberapa hari ini ada rebound," paparnya pada Kontan, Senin (4/7).
Ke depannya, sentimen global masih akan kuat mempengaruhi pergerakan IHSG. Sebentar lagi, AS akan ada rilis data earning kuartal 2-2022, pelaku pasar akan mencermati juga hal ini selain inflasi AS, ketenagakerjaan, kebijakan The Fed, pertumbuhan ekonomi, serta perkembangan konflik geopolitik Rusia dan Ukraina.
Meski demikian, Cheril memperkirakan IHSG berpotensi mencetak all time high pada kuartal 4 tahun ini. Target moderat IHSG hingga tutup tahun 2022 berada di 7.500.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News