Reporter: Raka Mahesa W, KONTAN | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Kekhawatiran pasar terhadap tensi politik Timur Tengah masih mewarnai pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Kemarin (24/2), IHSG ditutup melemah 1,01% menjadi 3439,13.
Analis menilai, konflik Timteng masih akan mempengaruhi pasar hari ini (25/2). ”Dengan kondisi pasar seperti ini, investor short term trading sebaiknya menerapkan strategi hit and run, dengan fokus utama saham berbasis komoditi,” kata Dani Hotron Analis Brent Asset Management.
Secara teknikal, IHSG akan bergerak mendatar dalam moving average (MA) 20 hari. Indikator relative strengh indeks (RSI) menunjukkan potensi penguatan. Moving average convergence divergence (MACD) masih dalam channel bullish. Dani meramal, IHSG akan menguat terbatas dalam rentang 3.404 - 3.473.
Namun, Deni Hamzah, Analis Corfina Capital berpedapat, rebound teknikal baru akan terjadi pekan depan. Hari ini, dia memprediksi, rentang perdagangan IHSG berada di 3.422 - 3.444.
Lesunya perdagangan juga terjadi di nilai tukar rupiah. Di pasar spot, rupiah melorot 0,20% menjadi Rp 8873 per dollar AS. Nurul Eti Nurbaeti, Head of Research Treasury Divison BNI menilai, pelaku pasar kehilangan selera berinvestasi akibat konflik Timteng. "Mereka mengurangi portofolio berisiko,” kata dia.
Imbas negatif diperkirakan masih akan mempengaruhi gerak rupiah hari ini. Soalnya, Indonesia yang menawarkan high yield dan high margin, berpotensi high risk. Nurul meramal hari ini rupiah melemah bergerak di rentang Rp 8.850 - Rp 8.885 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News