Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Cenderung volatil
Hal senada diungkapkan oleh Analis Central Capital Futures Wahyu Tribowo Laksono. Menurutnya, kenaikan harga perak masih berpotensi lanjut saat ini. "Tinggal menunggu waktu," tambahnya.
Adapun sentimen penguatan perak ke depan yakni, untuk mengejar kenaikan harga emas yang ditopang sentimen kebijakan moneter dari bank sentral dunia, sekaligus disertai spekulasi pasar. Di samping itu, perak merupakan bagian dari komoditas industri yang saat ini tengah rebound seiring dengan membaiknya ekonomi dan gencarnya gelontoran paket stimulus di beberapa negara.
Untuk itu, Wahyu memprediksi hingga akhir tahun harga perak berpeluang menuju level resistance di kisaran US$ 35 per ons troi.
Namun, lanjut Wahyu, ada sejumlah sentimen negatif yang bisa menahan laju harga perak. Dia menilai, pergerakan harga perak cenderung lebih volatil di antara komoditas lainnya, bahkan jika dibandingkan dengan harga emas.
"Sentimen negatif jelas terkait virus corona dan imbasnya terhadap ancaman pertumbuhan ekonomi global. Ditambah lagi, pasar haus akan likuiditas terhadap dolar AS yang membuat banyak aset bahkan emas ikut dijual," kata Wahyu kepada Kontan, Kamis (13/8).
Jika tidak ada isu pandemi Covid-19 bisa dipastikan pergerakan perak akan mengikuti tren pergerakan harga emas yang mampu tembus ke level tertingginya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News