kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Tempuran Mas catat kerugian penjualan kapal Rp 64 miliar


Kamis, 04 Agustus 2011 / 07:23 WIB
ILUSTRASI. Arab Saudi dinilai memiliki respons cepat dalam melakukan peralihan ke sistem pendidikan e-learning sejak masa pandemi.


Reporter: Raka Mahesa W | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Pelayaran Tempuran Emas Tbk (TMAS) telah menyelesaikan penjualan enam unit kapalnya. Perusahaan pelayaran ini terpaksa menjual rugi kapalnya.

Ferdy Suwandy, Direktur Keuangan TMAS, menyebutkan harga penjualan enam kapal tersebut jauh lebih rendah ketimbang harga pembelian. Selain itu, selisih kurs saat pembelian kapal dengan saat menjual cukup jauh.

"Kami membeli kapal pada saat nilai tukar dollar di atas Rp 10.000 per, jauh dibandingkan kurs saat ini," kata Ferdy, Selasa (2/8). Alhasil, TMAS mengalami rugi sebesar Rp 64 miliar dengan menjual kapal-kapal tersebut.

Sekitar 50% dana hasil penjualan kapal tersebut akan digunakan untuk melunasi pinjaman ke Bank Mandiri. Sementara sisanya digunakan sebagai uang muka pembelian delapan unit kapal baru. Tiga unit di antaranya akan diterima TMAS tahun ini.

Akibat kerugian penjualan kapal TMAS membukukan rugi bersih komprehensif yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp 41,51 miliar. Jumlah ini memang lebih rendah dari rugi bersih di semester satu 2010 sebesar Rp 82,15 miliar. Tapi, "Kalau diperhatikan laba usaha kami positif, tapi karena rugi penjualan aset bottom line kami jadi negatif," kata Ferdy.

Selain itu jumlah aset TMAS per akhir Juni 2011 juga turun. Di semester satu 2010 aset perusahaan pelayaran ini mencapai Rp 1,29 triliun. Sedang di kuartal satu 2011 aset tersebut turun jadi sebesar Rp 1,10 triliun.

Pengelola TMAS optimistis kinerjanya membaik di semester dua. Alasannya, permintaan jasa pelayaran biasanya lebih tinggi di periode tersebut. "Saat lebaran dan natal adalah puncak permintaan jasa pelayaran," jelas Ferdy. Untuk mengatasi berkurangnya kapal, TMAS akan meningkatkan utilisasi pemakaian kapal yang ada.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×