kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.515.000   10.000   0,66%
  • USD/IDR 16.294   1,00   0,01%
  • IDX 6.995   17,30   0,25%
  • KOMPAS100 1.045   3,75   0,36%
  • LQ45 822   3,46   0,42%
  • ISSI 213   0,24   0,12%
  • IDX30 418   1,03   0,25%
  • IDXHIDIV20 504   0,52   0,10%
  • IDX80 119   0,58   0,49%
  • IDXV30 124   -0,45   -0,36%
  • IDXQ30 139   0,12   0,08%

Tembus US$ 1.580, virus corona memperpanjang kenaikan harga emas


Kamis, 30 Januari 2020 / 19:36 WIB
Tembus US$ 1.580, virus corona memperpanjang kenaikan harga emas
ILUSTRASI. Petugas menunjukkan sampel emas batangan di Butik Emas Logam Mulia, Jakarta, Senin (9/12/2019).


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Harga emas hari ini memperpanjang kenaikan sesi sebelumnya, seiring peningkatan kekhawatiran wabah virus corona baru yang berpusat di China bisa berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi global.

Mengacu Bloomberg pukul 19.29 WIB, harga emas hari ini di pasar spot naik 0,24% menjadi US$ 1.580,68 per ons troi, setelah kemarin mendaki 0,7%. Smentara harga emas berjangka AS naik 0,56% ke posisi US$ 1.584,60.

"Seluruh jalan menuju ke emas dan surat utang pemerintah, jauh dari ekuitas, karena kekhawatiran mengenai skala wabah virus corona," kata Analis SP Angel Sergey Raevskiy kepada Reuters.

Baca Juga: Emas Antam naik Rp 3.000 perdagangan Kamis (30/1)

"Harga tembaga jatuh dari tebing, yang merupakan indikasi, bagaimana pasar memandang risiko virus corona terhadap pertumbuhan ekonomi," ujar dia. Tembaga sering dianggap sebagai indikator utama kesehatan ekonomi global.

Pasar saham di seluruh dunia jatuh. Sedang imbal hasil obligasi acuan tenor 10 tahun Jerman tergelincir ke level terendah dalam tiga bulan terakhir. Yield obligasi AS 10 tahun AS juga merosot ke level terendah sejak 10 Oktober.

Seorang ekonom Pemerintah Cina pada Rabu (29/1) mengatakan, pertumbuhan ekonomi China bisa turun menjadi 5% atau bahkan lebih rendah karena wabah virus yang telah merenggut 170 nyawa sejauh ini dan menyebar ke lebih dari 15 negara.

Baca Juga: Januari 2020, emas jadi komoditas yang paling banyak ditransaksikan di BBJ

Kepala Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell mengakui, risiko perlambatan pertumbuhan ekonomi China dalam jangka pendek karena virus corona, termasuk perekonomian AS. The Fed pun mempertahankan suku bunganya.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akan mengadakan pertemuan kembali pada Kamis (30/1) untuk memutuskan, apakah wabah 2019 novel coronavirus (2019 n-CoV) merupakan keadaan darurat global.

Juga di radar investor adalah keputusan kebijakan moneter Bank Sentral Inggris pada Kamis (30/1), yang tampaknya dekat dengan pemotongan suku bunga untuk pertama kalinya dalam lebih dari tiga tahun terakhir.

Baca Juga: The Fed menahan suku bunga acuan, ini alasan utamanya

"Secara teknis, jika harga (emas) bisa melampaui level tertinggi yang tercapai tiga hari lalu di (sekitar) US$ 1.585, emas akan memiliki sinyal kekuatan lainnya," kata Kepala Analis ActivTrades Carlo Alberto De Casa dalam sebuah catatan.

Ia menambahkan, harga emas mendapat dukungan dari pasar untuk memahami dampak "nyata" dari virus coronan baru terhadap ekonomi global.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×