Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Yudho Winarto
Country Manager Luno Indonesia Jay Jayawijayaningtiyas menambahkan, pertumbuhan jumlah pelanggan yang pesat ini menunjukkan minat masyarakat Indonesia yang tinggi untuk berinvestasi aset kripto.
Ia bilang, Luno hanya menawarkan aset kripto kategori blue chip yang relatif lebih aman dan sudah terdaftar di Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti). Hal tersebut sejalan dengan komitmen kami dalam memastikan pelanggan mendapatkan akses yang mudah, aman dan terpercaya saat berinvestasi aset kripto.
“Komitmen tersebut tentunya didukung dengan upaya kami untuk memberikan edukasi dan panduan secara berkelanjutan agar masyarakat Indonesia dapat merasa aman dan percaya diri dalam memulai investasi aset kripto,” imbuhnya.
Jay bilang, sepanjang tahun lalu, Luno telah mencatatkan pertumbuhan jumlah pelanggan di Indonesia sebesar 83%, hampir dua kali lipat dari jumlah pelanggan di Indonesia.
Baca Juga: Harga Bitcoin, DOGE, SHIB Mulai Naik, Ini Altcoin yang Diprediksi Melesat Pekan Ini
Selain itu, Luno juga telah menghadirkan layanan aset kripto kepada lebih dari satu juta pelanggan di Afrika Selatan untuk pertama kalinya.
Luno memaparkan, per tanggal 11 Maret 2022, rata-rata pelanggan Luno cenderung bertahan (hold) selama lebih dari 7 bulan. Afrika Selatan merupakan pasar yang paling aktif dengan kecenderungan bertahan terlama hingga rata-rata 10 bulan.
Pelanggan dari Singapura memiliki nilai deposit pertama yang tertinggi yaitu US$76 selama 12 bulan, sedangkan pelanggan di Nigeria, yang merupakan salah satu pasar terbesar Luno, memiliki rata-rata nilai deposit pertama senilai US$10.
“Luno menargetkan akan menghadirkan aset kripto ke lebih dari satu miliar pelanggan pada tahun 2030, seiring permintaan yang luar biasa terhadap aset kripto di berbagai negara berkembang dan negara maju,” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News