kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tembaga tinggalkan level terendah sejak 2009


Senin, 18 Januari 2016 / 19:06 WIB
Tembaga tinggalkan level terendah sejak 2009


Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Harga komoditas logam industri melesat tinggi di awal pekan. Salah satunya datang dari harapan membaiknya perekonomian China menanti rilis indikator ekonomi pada Selasa (19/1).

Mengutip Bloomberg, Senin (18/1) pukul 12.46 WIB harga tembaga kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange terangkat 1,36% ke level US$ 4.390 per metrik ton dibanding hari sebelumnya. Ini meninggalkan level terendahnya sejak Mei 2009 pada penutupan akhir pekan lalu. Harga tembaga dalam sepekan terakhir hanya terangkat 0,06%.

Andri Hardianto, Pengamat Komoditas menganalisa penguatan harga tembaga sejalan dengan penguatan harga komoditas logam industri lainnya. Salah satu yang mendukung adalah liburnya aktivitas perdagangan Amerika Serikat. Ditambah pada akhir pekan lalu data ekonomi AS yang rilis juga tidak memukau pasar.

Sehingga ada celah bagi tembaga untuk rebound terbatas. “Apalagi dari data ekonomi AS akhir pekan lalu, ada dugaan bahwa kenaikan suku bunga AS bisa tertunda dari prediksi awal pada Maret 2016 mendatang,” tambah Trian.

Ada aksi bargain hunting komoditas logam industri karena hal ini. Terutama karena data inflasi AS yang akan rilis Rabu (20/1) diprediksi stagnan di level 0,0%, memperkuat dugaan penundaan kenaikan The Fed rate.

Namun jika kembali berkaca pada fundamental permintaan dan pasokan tembaga, Andri masih pesimis penguatan harga ini bisa bertahan lebih lama. Pasalnya dari data yang dirilis Bloomberg beberapa waktu lalu, permintaan tembaga secara global tergerus 30% di tahun 2015.

“Di sisi lain pasokan justru naik ke level 342 ribu di 2015. Ini menyebabkan ketimpangan fundamental,” tutur Andri. Menyebabkan tren harga tembaga secara keseluruhan masih dalam tren bearish.

Katalis negatif lain pun masih membayangi pergerakan harga tembaga. Pasalnya, pasar sedang menantikan data pertumbuhan ekonomi China kuartal empat 2015 yang diprediksi stagnan di level 6,9% seperti kuartal sebelumnya. Serta indikator produksi industri diprediksi masih melorot dari 6,2% ke level 6,0%. “Apabila itu negatif dan tidak memberikan kejutan positif, sudah pasti harga melorot lagi,” tebak Andri. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×