Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Temas Tbk (TMAS) getol menggelar aksi korporasi. Usai menuntaskan buyback saham pada Februari lalu, kali ini TMAS akan memecah nilai nominal saham (stock split) dengan rasio 1:10.
TMAS sudah mengantongi persetujuan prinsip dari Bursa Efek Indonesia pada 6 Maret 2023. Selanjutnya, TMAS bakal meminta restu dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan digelar 12 April 2023.
Lewat aksi ini, TMAS akan memecah nilai nominal saham dari Rp 25 menjadi Rp 2,5 setelah stock split. Jumlah saham TMAS pun turut berubah dari semula 5.705.150.000 (5,7 miliar) menjadi 57.051.500.000 (57,05 miliar).
Baca Juga: Temas (TMAS) Bakal Stock Split dengan Rasio 1:10, Simak Jadwal Lengkapnya
Corporate Secretary Temas, Marthalia Vigita, mengatakan stock split bertujuan meningkatkan likuiditas perdagangan saham TMAS. Aksi ini diharapkan bisa memberikan daya tarik bagi pelaku pasar, terutama untuk investor ritel.
"Harga saham Perseroan sudah meningkat cukup tinggi, maka kami memandang perlu untuk melakukan stock split agar dapat lebih meningkatkan daya tarik atas saham TMAS," kata Marthalia saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (7/3).
Setelah mengantongi restu dari RUPSLB, recording date stock split dijadwalkan pada 12 Mei 2023. Sedangkan awal perdagangan saham TMAS dengan nilai nominal baru di pasar tunai akan berlangsung pada 15 Mei 2023.
Selain meminta restu untuk stock split, pada RUPSLB nanti TMAS juga meminta persetujuan terkait alokasi belanja modal (capex). Adapun, TMAS mengestimasikan capex sekitar Rp 1 triliun untuk tahun ini.
"Kami masih menjajaki, untuk nilai kurang lebih sebesar itu. Detailnya akan kami paparkan pada saat RUPS mendatang. Capex dari dana internal dan sisanya loan bank," imbuh Marthalia.
TMAS berencana untuk menambah armada baru, sembari melakukan pengembangan entitas anak di bidang depot dan bongkar muat. "TMAS berkomitmen mempertahankan performa 2022 di tahun 2023," sebut Marthalia.
Rekomendasi Saham
Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Johan Trihantoro melihat, angin segar masih menyelimuti emiten pelayaran, termasuk TMAS. Aktivitas bisnis yang kembali pulih mendorong permintaan jasa dan pengiriman barang via laut.
Hanya saja, menimbang pergerakan sepekan terakhir, Johan menyarankan wait and see terlebih dulu terhadap saham TMAS.
Baca Juga: Emiten Pelayaran Gencar Ekspansi Armada, Simak Rekomendasi Sahamnya
Head of Research Jasa Utama Capital Sekuritas Cheril Tanuwijaya menambahkan, stock split biasanya membawa sentimen positif.
Namun secara teknikal perlu diwaspadai, TMAS masih memiliki ruang pelemahan lebih lanjut. Saran Cheril, pertimbangkan untuk buy on weakness dengan mencermati area Rp 2.580 - Rp 2.600.
Pelaku pasar juga masih bisa hold dengan target harga Rp 2.960 dan stoploss jika turun menembus Rp 2.500.
Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas Alrich Paskalis Tambolang menimpali, efek dari stock split bisa memicu terjadinya penguatan dalam jangka pendek.
Namun untuk prospek jangka menengah-panjang, Alrich menyarankan pelaku pasar memperhatikan kinerja keuangan TMAS tahun 2022 dan periode kuartal pertama 2023 untuk memvalidasi konsistensi kinerja positifnya.
Secara teknikal, sebaiknya menunggu konfirmasi rebound jika kembali ke pivot di Rp 2.800 sebagai area entry. Apabila belum mampu kembali ke level itu, ada potensi pelemahan lanjutan ke support area Rp 2.450. Sebaliknya, jika menguat saham TMAS berpeluang menuju target Rp 3.000.
Adapun saham TMAS berfluktuasi pada awal perdagangan Rabu (8/3). Sempat turun ke posisi Rp 2.680, saham TMAS berbalik menguat 1,08% ke posisi Rp 2.800 hingga pukul 10:26 WIB.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News