kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.476.000   8.000   0,54%
  • USD/IDR 15.849   63,00   0,40%
  • IDX 7.162   0,64   0,01%
  • KOMPAS100 1.096   2,00   0,18%
  • LQ45 871   -0,64   -0,07%
  • ISSI 217   0,83   0,38%
  • IDX30 445   -1,15   -0,26%
  • IDXHIDIV20 538   -2,37   -0,44%
  • IDX80 126   0,23   0,18%
  • IDXV30 135   -0,38   -0,28%
  • IDXQ30 148   -0,60   -0,40%

Emiten Pelayaran Gencar Ekspansi Armada, Simak Rekomendasi Sahamnya


Kamis, 02 Maret 2023 / 12:28 WIB
Emiten Pelayaran Gencar Ekspansi Armada, Simak Rekomendasi Sahamnya
ILUSTRASI. Emiten pelayaran rajin menambah armada kapal. (Tribun Jateng/Hermawan Handaka)


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten pelayaran rajin menambah armada kapal. Langkah ekspansi dilakukan untuk mengambil peluang dari industri angkutan laut yang masih punya prospek positif pada tahun ini.

Sejumlah emiten pelayaran yang berencana untuk ekspansi armada di antaranya ada PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR), PT Temas Tbk (TMAS), dan PT IMC Pelita Logistik Tbk (PSSI). 

Direktur Utama PT Samudera Indonesia Tbk Bani Maulana Mulia mengungkapkan, SMDR menargetkan tambahan sekitar lima kapal. 

Baca Juga: Emiten Pelayaran Gencar Ekspansi Menambah Armada Tahun ini

Hanya saja, Bani mengatakan SMDR masih terus mengkaji sehingga jumlah realisasinya masih bisa berubah. 

"Ada beberapa kapal baru yang akan kami terima di tahun ini. Bulan Maret kami akan meluncurkan satu kapal baru di Jepang," ungkap Bani kepada Kontan.co.id, Rabu (1/3).

Untuk menopang kinerja pada tahun ini, SMDR menyiapkan belanja modal (capex) US$ 150 juta, termasuk untuk ekspansi armada. Secara industri, Bani mengamini freight rate peti kemas sudah menurun dari tingkat puncaknya. 

Meski begitu, SMDR optimistis masih bisa meraih kinerja yang positif, dengan hasil yang lebih baik dari level sebelum pandemi. 

Katalis utamanya ialah pemulihan aktivitas ekonomi dan pembukaan ekonomi China. Selain itu, aktivitas perdagangan komoditas tambang di Indonesia juga prospektif.

"Kami menerima permintaan yang tinggi dari customer, mereka membutuhkan tambahan kapal. Kami semangat berusaha meraih pertumbuhan setinggi mungkin dari segmen bisnis lain kami," imbuh Bani.

Direktur Utama IMC Pelita Logistik Iriawan Ibarat turut meyakini prospek jasa angkutan komoditas pada tahun ini masih apik. Apalagi emiten yang sebelumnya bernama PT Pelita Samudera Shipping Tbk ini memiliki kontrak kerja jangka pendek hingga panjang.

Sehingga pada tahun ini PSSI memiliki jaminan volume angkut sekitar 80%-85%. 
"Permintaaan angkutan komoditas terutama batubara dengan kapal masih sustainable," ujar Iriawan.

Iriawan bilang, pada tahun ini PSSI berencana untuk menambah enam armada. PSSI mengalokasikan capex sebesar US$ 31 juta untuk penambahan armada serta perawatan dan pemeliharaan. 

Corporate Secretary PT Temas Tbk Marthalia Vigita mengatakan TMAS juga berencana menambah armada baru pada tahun ini. Hanya saja, jumlahnya akan disesuaikan dengan pengembangan kegiatan operasional sambil menunggu momentum yang tepat dan mencari harga terbaik.

"Kami yakin kinerja sektor pelayaran pada tahun ini lebih baik dibandingkan dengan tahun lalu, mempertimbangkan perekonomian dan aktivitas ekonomi masyarakat yang sudah mulai pulih setelah pandemi," kata Marthala.

Beberapa emiten sudah menggalang dana dari pinjaman perbankan, contohnya PT Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari Tbk (ELPI) dan PT Habco Trans Maritima Tbk (HATM). Entitas anak ELPI mendapatkan fasilitas kredit dari Bank OCBC NISP dengan limit Rp 160 miliar dan US$ 4 juta. 

Dana dari kredit tersebut ditujukan untuk pembiayaan pembangunan kapal jenis tug & barge. Sedangkan HATM telah menandatangani perjanjian kredit dengan Bank Central Asia sebesar Rp 150 miliar, untuk membeli kapal bulk carrier baru.

Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Abdul Azis Setyo Wibowo memperkirakan prospek emiten pelayaran masih menarik, meski dengan level pertumbuhan yang tidak setinggi tahun lalu. Reopening ekonomi China serta aktivitas ekonomi yang kembali normal menjadi katalis positif bagi emiten pelayaran.

Baca Juga: Lanjutkan Strategi Ekspansi, Emiten Pelayaran Gencar Tambah Armada Tahun ini

"Sedangkan untuk faktor penghambat yaitu resesi global yang bisa juga berdampak pada pertumbuhan dan aktivitas ekonomi," ujar Azis.

Research Analyst Reliance Sekuritas, Lukman Hakim memperkirakan kinerja pelayaran kargo juga masih stabil, dengan inflasi yang telah mencapai puncak pada kuartal keempat 2022. Pelayaran komoditas pun masih ditopang oleh kebutuhan domestik yang masih tinggi.

"Sehingga dapat memberikan permintaan yang stabil untuk sektor pelayaran, selain adanya ekspansi armada pada tahun 2023," ujar Lukman.

Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas Alrich Paskalis Tambolang turut melihat bisnis pelayaran masih positif, khususnya pada Semester I-2023. 

Saham emiten pelayaran masih layak untuk trading jangka pendek-menengah, sembari mencermati harga komoditas yang ditaksir mengalami moderasi di tahun ini.

Saham SMDR masih menarik untuk speculative buy dengan target harga Rp 434 - Rp 440 dengan stoploss jika ambles ke bawah Rp 400. 

Sedangkan saham TMAS bisa dilirik untuk target harga Rp 3.230 dan stoploss jika turun ke bawah Rp 2.650.

Azis turut melihat saham SMDR menarik untuk investasi jangka menengah, dan bisa dikoleksi untuk target harga Rp 456. 

Lukman juga menjagokan SMDR dengan target harga ke level Rp 600 per lembar saham.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×