Reporter: Yuliana Hema | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten pelat merah, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) membuka opsi untuk menjual saham PT Finnet Indonesia alias Finpay. Namun rencana tersebut masih dalam proses kajian.
Adapun Finpay merupakan unit usaha Telkom yang bergerak di bidang teknologi finansial (fintech). Melalui PT Telkom Metra, Telkom Indonesia secara tidak langsung menggenggam 60% saham Finnet.
VP Corporate Communication Telkom Indonesia Andri Herawan Sasoko menuturkan TLKM melalui Metra tengah mengkaji opsi terbaik untuk pengembangan Finnet sebagai perusahaan jasa pembayaran digital.
Salah satunya mendapatkan digital strategic partner yang dapat mendorong upaya yang tengah gencar dilakukan Finnet, baik dari sisi teknologi, kapabilitas hingga keahlian.
"Untuk saat ini secara proses masih dalam tahap diskusi internal, sehingga menjual kepemilikan pun masih belum diputuskan, masih sebagai opsi," tutur Andri saat dihubungi Kontan, Jumat (14/7).
Melansir Bloomberg, bisnis fintech milik emiten halo-halo tersebut bakal dibanderol di kisaran US$ 100 juta sampai dengan US$ 150 juta. Dikabarkan TLKM berpotensi menggaet investor baru untuk menggalang dana bagi Finnet.
Baca Juga: Transformasi Bisnis Telkom (TLKM) Usai Penggabungan IndiHome ke Telkomsel
PT Mekar Prana Indah, anak perusahaan yayasan kesejahteraan pegawai Bank Indonesia yang memiliki saham minoritas di Finnet, juga bisa ikut dalam penjualan saham tersebut.
"Diskusi sedang berlangsung, detail seperti valuasi dapat berubah dan Telkom dapat memutuskan untuk tidak melanjutkan penjualan saham," jelas sumber Bloomberg seperti dikutip, Jumat (13/7).
Equity Research Mandiri Sekuritas Henry Tedja menilai aksi korporasi ini berpotensi memberikan nilai positif bagi para pemegang saham karena akan membantu Finnet untuk lebih memanfaatkan ekosistem Telkom hingga meningkatkan margin.
Mandiri Sekuritas memproyeksikan transaksi tersebut akan menghasilkan Price-to-Share value di kisaran 0,3 kali dengan menggunakan data pendapatan di 2023 serta Telkom Indonesia mempertahankan saham minoritas di Finnet.
"Potensi transaksi ini dapat menguntungkan Telkom untuk lebih mengembangkan bisnis Finnet, selain dari potensi keuntungan satu kali karena membawa expertise dalam operasi layanan keuangan," tulis Henry dalam riset Jumat (14/7).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News