kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tekanan yield US Treasury buat rupiah melemah 0,16% dalam sepekan


Jumat, 19 Maret 2021 / 18:01 WIB
Tekanan yield US Treasury buat rupiah melemah 0,16% dalam sepekan
ILUSTRASI. Petugas menghitung pecahan uang dolar AS di salah satu bank di Tangerang Selatan. (KONTAN/Carolus Agus Waluyo)


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah mengakhiri perdagangan pekan ini dengan penguatan. Pada Jumat (19/3), rupiah di pasar spot ditutup di level Rp 14.408 per dolar Amerika Serikat (AS) atau menguat tipis 0,01% dibanding penutupan sebelumnya. 

Jika dihitung dalam sepekan, rupiah di pasar spot masih mencatatkan pelemahan sebesar 0,16%.

Sementara di kurs tengah Bank Indonesia (BI), rupiah justru membukukan kinerja yang sebaliknya. Mata uang Garuda ini ditutup melemah 0,44% ke Rp 14.476 per dolar AS. Jika dihitung dalam sepekan, rupiah melemah 0,73%.

Baca Juga: Rupiah menguat 0,01% ke Rp 14.408 per dolar AS pada akhir perdagangan Jumat (19/3)

Ekonom Samuel Sekuritas Ahmad Mikail mengungkapkan dalam sepekan ini, sentimen penggerak utama adalah pergerakan yield US Treasury yang cenderung menguat. Hal ini yang membuat rupiah sempat terus melemah sejak Senin (15/3) hingga Rabu (17/3). Kendati demikian, dua hari terakhir rupiah berhasil mengalami penguatan.

“Hal ini sejalan dengan pergerakan yield US Treasury yang sudah mulai mereda. Pernyataan The Fed pada pertengahan pekan ini yang menyatakan belum akan mengubah suku bunga setidaknya hingga 2023, sedikit menahan laju kenaikan yield US Treasury,” kata Ahmad kepada Kontan.co.id, Jumat (19/3).

Sementara untuk pekan depan, Ahmad meyakini pergerakan rupiah akan kembali stabil. 

Ia melihat, kenaikan yield US Treasury sudah overshoot. Sehingga tekanan terhadap rupiah akan mulai berkurang.

Selanjutnya: Loyo, rupiah Jisdor koreksi 0,44% ke Rp 14.476 per dolar AS pada hari ini (19/3)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×