kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.909   21,00   0,13%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Tekanan sektor ritel masih besar di semester kedua, simak rekomendasi ACES dan MAPI


Senin, 13 September 2021 / 12:14 WIB
Tekanan sektor ritel masih besar di semester kedua, simak rekomendasi ACES dan MAPI
ILUSTRASI. Sektor ritel diprediksi masih akan sulit megnerek kinerja di semester kedua 2021.


Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sektor ritel diprediksi masih akan kesulitan untuk meningkatkan kinerja di semester kedua 2021, alih-alih peningkatan dinilai akan dimulai di tahun 2022.

Analis BRIDanareksa Sekuritas Andreas Kenny menilai, pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang dilaksanakan sampai akhir Agustus membuat pertokoan tidak mencatatkan penjualan selama hampir dua bulan.

Menurut dia, ini akan menantang bagi sektor ritel di semester kedua 2021, terutama dengan lalu lintas mal yang tidak berjalan. Akan tetapi, saat ini sudah dimulai pemulihan awal dari pembukaan kembali mal dengan maksimal 50% pengunjung dengan vaksinasi sebagai syarat.

Baca Juga: Mirae Asset Sekuritas mendepak lima saham dari top picks, berikut saham penggantinya

“Kami percaya pemulihan yang berarti hanya akan terjadi mulai kuartal pertama 2022 karena vaksinasi adalah satu-satunya obat mujarab bagi Indonesia. Cakupan sekitar 70% populasi yang divaksinasi untuk kekebalan kelompok ditargetkan terjadi pada akhir 2021, untuk meminimalkan lonjakan kasus baru,” kata Andreas dalam riset pada 19 Agustus 2021.

Adanya sentimen pembukaan kembali mal akan membawa hal positif di tahun ini. Andreas melihat volatilitas dapat terlihat di musim pendapatan berikutnya.

Andreas juga melihat di tahun 2021, dengan adanya PPKM yang ketat, selain menyebabkan penutupan mal, ini juga mengurangi daya beli masyarakat, sehingga peritel berada di bawah tekanan yang kuat di tahun ini. Dia menambahkan kalau perkiraan di tahun 2021 masih akan berada di bawah tahun 2019.

Baca Juga: Bahana TCW: Sektor teknologi dan kesehatan jadi pilihan investasi saat pandemi

Andreas memprediksikan pemulihan baru akan terjadi di kuartal pertama 2022. Dia menilai sektor ritel overweight dalam valuasi dan sentimen pemulihan.

Dia berharap pemulihan yang berarti dapat dirasakan pada tahun 2022 dengan ACES dan pilihan utamanya di sektor ini. Sedangkan MAPI akan pulih lebih awal dari peers seperti LPPF dan RALS.

Andreas merekomendasikan beli ACES dengan target harga Rp 1.700 per saham dan MAPI dengan target harga Rp 900 per saham.

Baca Juga: IHSG turun 0,66% ke 6.054 pada akhir sesi I, Senin (13/9)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×