kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tekan utang, Waskita Karya (WSKT) akan terima pencairan proyek turnkey Rp 21 triliun


Minggu, 22 September 2019 / 10:58 WIB
Tekan utang, Waskita Karya (WSKT) akan terima pencairan proyek turnkey Rp 21 triliun


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Baru-baru ini, hasil riset Moody's Investors Service mengungkapkan semua BUMN di Asia Pasifik kecuali China memiliki risiko utang yang mengkhawatirkan. Di Indonesia, ada enamĀ  perusahaan pelat merah yang masuk dalam kategori tersebut. Salah satunya PT Waskita Karya Tbk (WSKT, anggota indeks Kompas100).

Untuk menjaga kondisi keuangannya tetap sehat, manajemen WSKT mengungkapkan beberapa strategi. Salah satunya mempercepat pencairan piutang termasuk atas proyek turnkey dan penjualan konsensi jalan tol. Asal tahu saja, Moody's mencatat rasio utang WSKT terhadap ekuitasnya mencapai 359,1%. Ini menjadikan WSKT dengan debt to equity ratio (DER) tertinggi.

"Kebutuhan working capital dan penurunan utang kami upayakan dari cash inflow piutang cair," tegas Direktur Keuangan WSKT Haris kepada Kontan.co.id, Kamis (19/9).

Baca Juga: Selain WSKT dan PSAB, 10 perusahaan lain bakal terbitkan obligasi dalam waktu dekat

Kondisi gearing ratio WSKT saat ini 2,7 kali. Dengan strategi tersebut, Haris menargetkan gearing ratio sampai akhir tahun ini bisa di level 2,3 kali.

Pada kuartal IV-2019, WSKT menargetkan menerima pencairan proyek turnkey sebesar Rp 21,5 triliun. Tahun ini Waskita sebenarnya menargetkan penerimaan pencairan turnkey sebesar Rp 26 triliun. Sebesar Rp 4,5 triliun sudah direalisasikan oleh Waskita antara lain berasal dari proyek Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan dan Tol Bakauheni-Terbanggi Besar.

Berdasarkan catatan Kontan, perusahaan ini sedang menunggu pembayaran proyek turnkey Jakarta-Cikampek Elevated II dengan nilai proyek Rp 4,5 triliun. Proyek ini sendiri rencananya akan selesai pada Oktober 2019 dan dioperasikan pada hari raya Natal 2019 dan Tahun Baru 2020.

Sementara itu, untuk penjualan konsensi jalan tol, dengan skema strategic partnership kepada potensial investor masih dalam proses. Kabar terakhir, WSKT telah memasuki tahap uji tuntas (due diligance) dengan dua investor. Namun Haris belum mau menjelaskan secara rinci bagaimana perkembangan divestasi tol miliknya saat ini.

Baca Juga: Asyik, Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated Rampung Akhir Bulan Ini

Sebenarnya, WSKT telah mengantongi izin untuk mendivestasikan sembilan ruas jalan tol. Ruas tol tersebut adalah Tol Kanci-Pejagan, Pejagan-Pemalang, Pasuruan-Probolinggo, Semarang-Batang, Solo-Ngawi, Ngawi-Kertosono, Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu), ruas tol di Sumatera dan Tol Kualanamu-Tebing Tinggi.

Namun yang akan dieksekusi tahun ini hanya lima ruas. Berdasarkan catatan Kontan.co.id, lima ruas tersebut adalah Solo-Ngawi, Ngawi-Kertosono, Kanci-Pejagan, Pejagan-Pemalang dan Pasuruan-Probolinggo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×