kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

TBIG membidik tambahan 2.000 sewaan


Jumat, 27 November 2015 / 07:27 WIB
 TBIG membidik tambahan 2.000 sewaan


Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) akan lebih fokus ekspansi organik pada tahun depan. Perusahaan membidik tambahan sekitar 1.500 hingga 2.000 penyewaan atau tenant.

Saat ini, TBIG sudah memiliki lebih dari 19.416 penyewaan dan 12.159 site telekomunikasi. Direktur Keuangan TBIG Helmy Yusman Santoso mengatakan, selain ekspansi organik dengan menambah penyewa menara, perusahaan juga terus memantau peluang akuisisi.

Namun, ia mengakui bahwa sampai saat ini belum ada tawaran akuisisi menara dari perusahaan telekomunikasi. "Kami akan terus membangun menara, sambil memantau peluang lain," ujar Helmy, Rabu (25/11).

Ia belum bisa memastikan mengenai kebutuhan belanja modal TBIG tahun depan, karena masih dalam pembahasan manajemen. Namun ia mengaku, perseroan masih memiliki dana sebesar US$ 300 juta dari pinjaman sindikasi pada tahun lalu yang belum ditarik.

Bisnis TBIG yang bersifat jangka panjang memang menyebabkan perseroan harus membiayai ekspansi menggunakan utang. Namun, TBIG mengaku tetap menjaga posisi utang di batas aman.

Tingkat leverage dijaga di level 5 kali untuk rasio utang bersih terhadap EBITDA. Beberapa pekan lalu, TBIG juga meraih pinjaman sindikasi senilai US$ 275 juta. Tadinya, TBIG mengincar fasilitas pinjaman US$ 200 juta.

Namun karena kelebihan permintaan sampai empat kali, jumlah pinjaman akhirnya dinaikkan 37,5% dari rencana semula. Pinjaman sindikasi itu diperoleh dari 10 bank.

Pinjaman tersebut mematok bunga London Interbank Offered Rate (LIBOR) plus 2% dengan biaya di muka 1,25%. Utang tersebut bertenor lima tahun 8 bulan.

Rencananya, dana pinjaman itu untuk melunasi fasilitas pinjaman unsecured term dan revolving seri C yang yang jatuh tempo per November 2015. Pinjaman jangka pendek itu bernilai US$ 300 juta.

Untuk memberi imbal balik pada pemegang saham, tahun depan, TBIG bersedia mengeluarkan dana Rp 1 triliun untuk membagikan dividen kepada pemegang saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×