kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Targetkan pendapatan naik 8%, berikut tiga strategi Saraswanti Anugerah Makmur (SAMF)


Sabtu, 04 Juli 2020 / 04:05 WIB
Targetkan pendapatan naik 8%, berikut tiga strategi Saraswanti Anugerah Makmur (SAMF)


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski pandemi Covid-19 mengganggu perputaran bisnis di nyaris semua sektor bisnis, PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk (SAMF) tetap memproyeksi adanya pertumbuhan pada kinerjanya. Emiten yang bergerak di bidang usaha produksi dan distribusi pupuk NPK nonsubsidi ini menargetkan, pendapatan perusahaan pada 2020 bisa tumbuh sekitar 8%.

Sebagai gambaran, pada 2019, perusahaan ini membukukan pendapatan Rp 1,28 triliun. Jumlah ini naik 6,4% dibandingkan dengan realisasi penjualan tahun 2018 yang sebesar Rp 1,2 triliun.

Tapi, berdasarkan laporan keuangan tiga bulan pertama tahun ini, penjualan SAMF merosot 26,39% secara year on year, dari Rp 353,53 miliar menjadi Rp 260,22 miliar. PT Perkebunan Nusantara III dan PT Perkebunan Nusantara IV tidak mencatatkan pembelian sama sekali pada kuartal I-2020. Padahal, pada kuartal I-2019, penjualan ke dua  perusahaan tersebut mencapai Rp 94,93 miliar dan Rp 38 miliar.

Baca Juga: Ini strategi Saraswanti Anugerah Makmur (SAMF) menggenjot penjualan di tengah pandemi

Direktur Saraswanti Anugerah Makmur Dadang Suryanto menuturkan, pandemi Covid-19 memang sempat membatasi perputaran bisnis perusahaannya. "Terjadi hambatan distribusi pupuk ke kebun karena transportasi sangat terbatas. Di samping itu, PSBB juga membuat para pekebun tidak bisa memupuk," ungkap dia saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (3/7).

Meskipun begitu, menurut Dadang, penjualan pada kuartal II-2020 sudah lebih baik dibanding triwulan pertama. Untuk mencapai target pertumbuhan pendapatan 2020 di tengah pandemi Covid-19 ini, Saraswanti Anugerah Makmur juga sudah merancang beberapa strategi bisnis.

Pertama, SAMF akan lebih fokus pada para pelanggan yang memiliki rekam jejak yang baik. Dadang mengatakan, saat ini pihaknya memiliki 500 pelanggan yang tersebar di seluruh Indonesia.

Baca Juga: Saraswanti Anugerah Makmur (SAMF) akan tebar dividen Rp 52,78 miliar, simak jadwalnya

Mayoritas pelanggannya adalah perkebunan sawit yang berada di Pulau Sumatra dan Pulau Kalimantan. Akan tetapi, SAMF juga memiliki pelanggan yang menanam komoditas lain, seperti tebu, kopi, dan karet.

Strategi yang kedua adalah dengan mencari alternatif bahan baku dari kawasan atau negara yang tidak terlalu terdampak Covid-19.  "Contohnya adalah Laos dan Kanada," ujar dia. Dengan begitu, SAMF dapat tetap memenuhi permintaan yang masih bergulir di tengah pandemi.

Sebagai informasi, perusahaan yang didirikan di Sidoarjo pada tahun 1998 ini dirancang untuk menghasilkan pupuk yang memiliki keunggulan dibanding produk pupuk yang lain. SAMF membangun jaringan dengan para ahli pertanian/perkebunan dari seluruh Indonesia untuk terus bisa menghasilkan pupuk yang bermutu tinggi dan disesuaikan dengan spesifikasi komoditas tanaman.

Baca Juga: Ada 28 emiten baru sepanjang 2020, berikut 10 emiten yang sahamnya naik tertinggi

Produk pertama pupuk briket yang diproduksi adalah hasil kerja sama SAMF dengan Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI). Pupuk ini diberi merek dagang HALEI. Satu tahun kemudian, lahir produk baru dengan nama PUKALET yang ditujukan untuk tanaman karet. Ini adalah hasil kerja sama dengan Pusat Penelitian Karet (PPK) Indonesia.

Pada 2003, SAMF meluncurkan produk PALMO khusus tanaman kelapa sawit, hasil kerja sama dengan Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan. Selanjutnya, pada 2005, SAMF bekerja sama dengan Pusat Penelitian Kopi dan Kakao untuk melepas produk baru KOKA, pupuk yang diformulasi untuk kopi dan kakao.

Selain berfokus pada pelanggan dengan rekam jejak yang baik dan mencari alternatif bahan baku dari wilayah lain, SAMF juga mengupayakan pelanggan membayar sesuai jadwal. "Kami akan lebih intensif lagi dalam melakukan penagihan kepada para pelanggan," ucap Dadang.

Baca Juga: Jadi emiten pendatang baru, SAMF bakal bagi dividen Rp 10,30 per saham

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×