kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Target rights issue Adi Sarana (ASSA) Rp 720 miliar, ini alokasi penggunaannya


Jumat, 23 April 2021 / 17:29 WIB
Target rights issue Adi Sarana (ASSA) Rp 720 miliar, ini alokasi penggunaannya
ILUSTRASI. Petugas Satria memindai paket yang akan dikirimkan melalui Anteraja.


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) bakal melakukan penawaran umum terbatas untuk penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) atau rights issue. ASSA akan menerbitkan obligasi konversi sebesar 600 juta obligasi dengan jumlah pokoknya senilai Rp 720 miliar. 

Direktur Utama ASSA Prodjo Sunarjanto menjelaskan, perusahaan ini sempat menunda pelaksanaan rights issue yang seharusnya dilakukan pada akhir tahun lalu. “Iya aksi ini yang tertunda, sehingga sekarang ini kami memakai buku Desember 2020 dengan harga yang lebih baik. Dengan jumlah saham yang sama dapat nilai yang lebih tinggi,” kata Prodjo kepada Kontan.co.id, Jumat (23/4).

Harga pelaksanaan rights issue ini adalah sebesar Rp 1.200. Sebelumnya, harga pelaksanaan 1 unit obligasi konversi ini sebesar Rp 750. Dalam prospektus yang diterbitkan pada Kamis (22/3), ASSA akan menggunakan sekitar 90,38% dana rights issue untuk pelunasan dan pembayaran atas sebagian pinjaman bank. “Sebagian untuk pelunasan utang bank yang digunakan untuk pendanaan investasi Anteraja dan Akuisisi PT JBA Indonesia,” tambah dia.

Baca Juga: Adi Sarana (ASSA) bidik dana sebesar Rp 720 Miliar dari rights issue

Kemudian sekitar 7,01% akan digunakan untuk modal kerja Adi Sarana Armada, dan sisanya sekitar 2,62% akan digunakan untuk penyetoran modal kepada PT Adi Sarana Logistik yang akan digunakan untuk pengembangan usaha baru di bidang jasa pergudangan (warehouse) dengan merek Titipaja.

Titipaja merupakan bisnis persewaan gudang bersama atau sharing warehouse yang dikenal sebagai e-fulfillment centre. Saat ini pelanggan dari bisnis tersebut merupakan penjual barang di platform e-commerce, social commerce, dan perusahaan-perusahaan FMCG yang saat ini berubah landscape-nya mendistribusikan sebagian produk langsung kepada end customer dengan menggunakan jasa pengantaran Anteraja.

Baca Juga: Pendapatan Anteraja melonjak 841,99% sepanjang 2020

ASSA akan menawarkan sebanyak 600 juta obligasi konversi. Setiap pemegang 453 saham lama yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham (DPS) ASSA pada tanggal 14 Juni 2021 berhak memperoleh 80 HMETD. 

Setiap 1 HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli sebanyak 1 unit obligasi konversi dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 1.200 yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan pelaksanaan HMETD. “Jumlah saham hasil konversi obligasi konversi adalah sebanyak-banyaknya 600 juta lembar saham baru atau setara dengan 15,01% dari total saham setelah pelaksanaan konversi jika tidak terdapat penyesuaian pada harga konversi,” terang ASSA dalam prospektus.

Konversi dari obligasi konversi menjadi saham dapat dilakukan sejak tanggal emisi hingga sebelum tanggal jatuh tempo obligasi konversi yaitu 2 tahun sejak tanggal emisi yaitu pada tanggal 25 Juni 2023.

Baca Juga: Kinerja SAPX dan ASSA Didorong Pengiriman Paket dan Parsel

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×