kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tambahan cuan dari Piala Dunia


Jumat, 13 Juni 2014 / 06:13 WIB
Tambahan cuan dari Piala Dunia
ILUSTRASI. Awal Tahun, Cek Daftar Harga Mobil Bekas Rp 80 Jutaan Varian MPV hingga SUV./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/16/11/2020.


Reporter: Merlinda Riska, Wuwun Nafsiah | Editor: Avanty Nurdiana

JAKARTA. PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) telah memegang hak siar Piala Dunia 2014 yang diselenggarakan di Brasil. Meski siaran Piala Dunia bersamaan dengan Ramadan, VIVA optimistis jumlah penonton sebesar 2010 di Afrika Selatan. Anindra Ardiansyah Bakrie, Direktur VIVA berharap jumlah penonton piala dunia tahun ini naik dua kali lipat dari 2010.

VIVA tak hanya menyiarkan Piala Dunia di televisi nasional miliknya, yakni TV One dan ANTV, tetapi juga televisi berbayar VIVA+. Ardiansyah juga berharap bisa menjual iklan di harga lebih mahal.

Analis memperkirakan, hajatan Piala Dunia ini tidak akan berpengaruh signifikan terhadap pendapatan VIVA tahun ini. Kiswoyo Adi Joe, Managing Partner Investa Saran Mandiri bilang, agenda Piala Dunia hanya berlangsung satu bulan. "Satu bulan hanya sebentar, pengaruhnya tak akan signifikan," ujar dia.

Analis Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya mengatakan, jam siaran pagi bisa mengurangi jumlah penonton. William pun melihat antusias Piala Dunia tahun ini tidak sebesar 2010. "Banyak penonton yang keesokan harinya harus bekerja atau sekolah," kata William.

Reza Priyambada, Kepala Riset Trust Securities mengatakan sejatinya VIVA bisa menggandeng rekan strategis agar mau bekerjasama, iklan atau menjual pernak-pernik Piala Dunia. Selain itu, VIVA juga berpeluang memasarkan TV berbayar. Menurut William, VIVA bisa memanfaatkan hajatan ini untuk meraih pelanggan lebih banyak.

Anak usaha VIVA, PT Intermedia Capital Tbk (MDIA) justru yakin tahun ini bisa mengapit pendapatan Rp 1 triliun. Direktur Utama MDIA, Eric Thohir mengatakan, ada dua momen yang bisa menumbuhkan pendapatan iklan yakni Ramadan dan Piala Dunia. "Dua momen yang bersamaan ini menguntungkan kami. Kami yakin pada Juni-Juli share ANTV bisa di nomor satu," kata Eric, kemarin.

Eric menambahkan, data pertumbuhan pendapatan dan TV share sampai Mei 2014, ANTV terus alami lonjakan. Pada Mei 2014, TV share ANTV mencapai 9,5 poin, padahal Januari 2014 TV share ANTV hanya 7,8 poin.

Sementara itu, pendapatan per bulannya, pada Januari 2014, ANTV meraih Rp 52 miliar. Angka ini terus melonjak dan di Mei, ANTV meraih Rp 89 miliar. "Pada awal 2013 pendapatan per bulan kami Rp 40 miliar. Sekarang sudah Rp 90 miliar. Pas Piala Dunia dan Ramadan, pendapatan per bulan ANTV di atas Rp 90 miliar," papar Eric.

Asal tahu saja, saham MDIA dimiliki VIVA 89,99% dan sisanya publik. Sejatinya, menurut William, tahun ini, banyak peluang meraih iklan dari pemilihan umum seperti dari acara debat calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) dan iklan kampanye.

Namun, Reza melihat, VIVA tidak dapat memaksimalkan peluang ini lantaran lebih condong ke salah satu kandidat capres dan cawapres. "Stasiun televisi yang netral bisa mudah negosiasi iklan," kata dia.

William memperkirakan, pendapatan VIVA tahun ini tumbuh 15%-20% dari pendapatan tahun lalu Rp 1,67 triliun. Sedangkan laba bersih tumbuh 8%-15% dari tahun lalu Rp 107 miliar.

Kiswoyo melihat meski kinerja berpotensi naik 15%-20%. Tapi price earning ratio (PER) VIVA di 103 kali, jauh lebih tinggi dari PT Media Citra Nusantara Tbk yang di 39 kali. Selain itu, utang VIVA terlalu besar. Kiswoyo merekomendasikan sell di Rp 30.

Reza dan William merekomendasikan, hold dengan target Rp 380 dan Rp 325. Kamis (12/6), harga VIVA turun 0,35% ke Rp 281 per saham. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×