kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Tambah 7.000 armada baru, Adi Sarana (ASSA) patok bisnis rental kendaraan tumbuh 10%


Senin, 20 Januari 2020 / 15:27 WIB
Tambah 7.000 armada baru, Adi Sarana (ASSA) patok bisnis rental kendaraan tumbuh 10%
ILUSTRASI. Call center assa rent di Jakarta. KONTAN/Muradi/2014/07/10


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan yang bergerak di bidang jasa penyewaan kendaraan, transportasi logistik, layanan pengemudi, dan balai lelang otomotif yakni PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) membidik pertumbuhan pendapatan dari lini bisnis penyewaan kendaran dapat tumbuh sebesar 10% pada 2020.

Presiden Direktur PT Adi Sarana Armada Tbk Prodjo Sunarjanto memproyeksi bisnis rental kendaraan pada tahun ini masih meningkat seiring dengan permintaan market yang terbilang besar.

Baca Juga: Adi Sarana Armada (ASSA) membidik pertumbuhan pendapatan 20% pada 2020

Ia bilang, ada beberapa faktor pendorong tumbuhnya bisnis rental kendaraan pada 2020. Pertama, potensi pertumbuhan ekonomi serta pasar yang masih besar. Kedua, semakin banyaknya perusahaan-perusahaan yang memutuskan untuk menyewa mobil ketimbang membeli dalam rangka efisiensi.

“Ditambah, modernisasi perekonomian yang membuat kebutuhan penunjang operasional seperti kendaraan, diserahkan kepada perusahaan penyewaan kendaraan seperti ASSA,” tuturnya kepada Kontan.co.id Senin (20/1).

Guna mencapai target pertumbuhan 10% pada tahun ini, ASSA berencana untuk menambah sekitar 7.000 armada baru untuk bisnis penyewaan kendaraan.

Sepanjang 2019, ASSA telah membeli sebanyak 6.500 armada baru. Pembelian armada baru tersebut menambah total armada ASSA hingga 25.500 unit hingga tutup tahun 2019. 

Adapun pada tahun ini ASSA juga akan menjual sekitar 4.000 unit lama sehingga pada akhir tahun 2020 total armada ASSA lebih dari 27.000 unit.

Untuk itu, perusahaan harus menyiapkan belanja modal lebih dari Rp 1,2 triliun pada tahun ini. Dalam catatan Kontan, salah satu sumber dana belanja modal tersebut berasal dari pinjaman perbankan.

Baca Juga: Adi Sarana Armada (ASSA) mengantongi kredit investasi Rp 300 miliar dari BCA

Hingga September tahun lalu, lini usaha jasa sewa kendaraan mobil masih menjadi penyumbang terbesar terhadap total pendapatan ASSA. ASSA mencatat lini usaha jasa sewa kendaraan mobil penumpang dan autopool Rp 923 miliar atau sebesar 55% dari total Rp 1,67 triliun.

Sebagai upaya menghadapi persaingan bisnis dengan pemain lain, sambungnya, ASSA terus memperkuat lini bisnis inti yang meliputi jasa penyewaan kendaraan, transportasi logistik, dan layanan pengemudi serta jasa lelang. Tak hanya itu, perusahaan juga terus melanjutkan ekspansi bisnis baru agar tetap bertumbuh berkelanjutan.

Saat ini, ASSA pun mulai mengincar pasar bisnis end-to-end digital logistic delivery, mulai dari bisnis pengiriman barang last mile delivery melalui Anteraja, layanan aplikasi sewa kendaraan online bernama Share Car, dan juga layanan jual beli mobil bekas lewat situs caroline-id.com.

“Meskipun kondisi persaingannya ketat, namun ASSA diperkuat oleh bisnis-bisnis yang sudah berjalan,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×