Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Herlina Kartika Dewi
Adapun pada tahun ini ASSA juga akan menjual sekitar 4.000 unit lama sehingga pada akhir tahun 2020 total armada ASSA lebih dari 27.000 unit.
Untuk itu, perusahaan harus menyiapkan belanja modal lebih dari Rp 1,2 triliun pada tahun ini. Dalam catatan Kontan, salah satu sumber dana belanja modal tersebut berasal dari pinjaman perbankan.
Baca Juga: Adi Sarana Armada (ASSA) mengantongi kredit investasi Rp 300 miliar dari BCA
Hingga September tahun lalu, lini usaha jasa sewa kendaraan mobil masih menjadi penyumbang terbesar terhadap total pendapatan ASSA. ASSA mencatat lini usaha jasa sewa kendaraan mobil penumpang dan autopool Rp 923 miliar atau sebesar 55% dari total Rp 1,67 triliun.
Sebagai upaya menghadapi persaingan bisnis dengan pemain lain, sambungnya, ASSA terus memperkuat lini bisnis inti yang meliputi jasa penyewaan kendaraan, transportasi logistik, dan layanan pengemudi serta jasa lelang. Tak hanya itu, perusahaan juga terus melanjutkan ekspansi bisnis baru agar tetap bertumbuh berkelanjutan.
Saat ini, ASSA pun mulai mengincar pasar bisnis end-to-end digital logistic delivery, mulai dari bisnis pengiriman barang last mile delivery melalui Anteraja, layanan aplikasi sewa kendaraan online bernama Share Car, dan juga layanan jual beli mobil bekas lewat situs caroline-id.com.
“Meskipun kondisi persaingannya ketat, namun ASSA diperkuat oleh bisnis-bisnis yang sudah berjalan,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News