kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Selain corona, kondisi ekonomi Inggris juga menekan poundsterling


Minggu, 19 April 2020 / 19:42 WIB
Selain corona, kondisi ekonomi Inggris juga menekan poundsterling
ILUSTRASI. Tak hanya corona, Poundsterling juga tertekan kondisi ekonomi Inggris. REUTERS/ Benoit Tessier/Illustration/File Photo


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Handoyo .

Apalagi, secara fundamental Ady menilai kondisi Inggris tengah memburuk di mana ekonomi diperkirakan menyusut 35% sekaligus bakal jadi kontraksi terbesar sejak 1709. 

Sementara itu, penjualan ritel Inggris dari tahun ke tahun telah mengalami penurunan tajam sejak awal 2019 dan kemungkinan akan menuju ke pertumbuhan negatif. Dalam satu dekade, pertumbuhan belanja konsumen mulai mendatar sejak 2018 dan mulai turun kembali ke bawah. 

Pemerintah Inggris terpaksa harus meminjam lebih jauh untuk mengurangi dampak krisis dan hal ini mungkin memberikan dorongan jangka pendek untuk pengeluaran konsumen.

"Katakanlah epidemi berlalu dalam beberapa bulan ke depan, masalah Brexit tetap akan muncul kembali menjadi topik utama yang panas, dan perundingan kesepakatan membutuhkan waktu panjang dengan waktu transisi yang semakin pendek, sehingga akan menekan poundsterling," paparnya. 

Baca Juga: Di tengah pandemi, biaya dana perbankan malah diproyeksi menurun

Untuk itu, pasangan GBP/USD ke depan diprediksi masih  akan mengalami penurunan. Ditambah lagi, secara teknikal pasangan kurs tersebut masih bergerak dalam tren bearish di area resistance 1,2500 dan 1,2575, sedangkan untuk level support berada di kisaran 1,2425, 1,2375 dan 1,2300.

Ady merekomendasikan sell untuk pasangan GBP/USD lantaran harga masih berada di bawah pergerakan moving average (MA)50, MA120 dan MA200. Selain itu, RSI bergerak di atas level 50 yang mengindikasikan adanya keraguan pasar. Sementara indikator MACD di atas level netral, dengan histogram tipis yang menandakan minat pasar terhadap poundsterling tengah. 

Mengutip Bloomberg, pada perdagangan Jumat (19/4) pasangan GBP/USD ditutup menguat sebanyak 0,34% di level 1,2499.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×