kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tahun lalu, Japfa Comfeed (JPFA) realisasikan capex Rp 1,65 triliun


Kamis, 15 April 2021 / 16:07 WIB
Tahun lalu, Japfa Comfeed (JPFA) realisasikan capex Rp 1,65 triliun
Paparan publik PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA).


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Yudho Winarto

“Menghadapi kondisi saat ini, beberapa langkah strategis telah diambil Perusahaan sejak tahun 2020 lalu. Di antaranya adalah dengan menunda belanja modal yang sifatnya non-esensial, mengakuisisi PT So Good Food (SGF) dan menandatangani joint venture dengan Hendrix Genetics Aquaculture BV untuk mendirikan Pusat Pembiakan Induk Udang (Broodstock Multipication Centre/BMC) di Indonesia,” ujarnya, Kamis (15/4).

Selain itu, sambungnya, JAPFA juga akan tetap berhati-hati dalam merealisasikan belanja midal mengingat pandemi Covid-19 juga berimbas pada perubahan pola konsumsi masyarakat saat ini.

Oleh karenanya, capex masih akan diprioritaskan untuk investasi yang sifatnya jangka pendek-menengah dan rutin, dengan kemungkinan penyesuaian mempertimbangkan situasi pemulihan perekonomian.

Leo juga menjelaskan, strategi lainnya yang telah dirumuskan, di antaranya melakukan manajemen keuangan dan pengendalian kas yang hati-hati, fokus dalam meningkatkan efisiensi dan profitabilitas, dan memperkuat bisnis hilir melalui pengembangan bisnis pengolahan hasil peternakan dan produk konsumen, serta mendorong pertumbuhan penjualan ritel ke konsumen melalui outlet ritel yang dimiliki perusahaan, baik secara offline maupun online.

Baca Juga: Harga saham melesat, bagaimana rekomendasi untuk saham-saham emiten poultry?

Yang tidak kalah penting, kata Leo, perusahaan ini juga terus melakukan upaya edukasi akan pentingnya protein hewani bagi kesehatan, sejalan dengan program pemerintah untuk mengurangi stunting.

Menutup Q1 2021, tepatnya pada 23 Maret lalu, JAPFA juga berhasil menerbitkan Sustainability-Linked Bond (SLB) dalam mata uang US dolar pertama dari Asia Tenggara, dan juga merupakan yang pertama diterbitkan oleh pelaku usaha dalam industri agri-food global.

“Kami optimistis prospek jangka panjang dan pertumbuhan berkelanjutan JAPFA masih terbuka lebar, mengingat populasi penduduk Indonesia yang sangat besar. Kami pun akan berupaya untuk terus melakukan edukasi kepada para peternak dan petambak di Indonesia agar produk yang dihasilkan dapat memiliki kualitas yang baik dan daya saing yang kuat,” pungkas Leo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×