Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) memasang target konservatif tahun ini. SMGR menargetkan laba bersihnya tumbuh sekitar 3% - 5% atau sama dengan pertumbuhan tahun 2014.
Ahyanizzaman, Direktur Keuangan SMGR beralasan, perseroan belum bisa meningkatkan volume penjualan secara signifikan. Pasalnya, pabrik baru yang kini sedang dibangun yakni di Indrarung dan Rembang baru mulai beroperasi tahun 2016. Kedua pabrik ini memiliki kapasitas masing-masing 3 juta ton per tahun.
Tahun ini, SMGR hanya menambah kapasitas produksi sekitar 1 juta ton yang berasal dari pabrik Dumai. Dengan penambahan tersebut, SMGR menargetkan volume penjualan semen perseroan dapat tumbuh 8% tahun ini. Hal ini seiring dengan percepatan pembangunan infrastruktur oleh pemerintah.
"Untuk antisipasi, kita juga siapkan produksi dari pabrik Vietnam untuk dibawa ke Indonesia," ungkap Ahyanizzaman kepada KONTAN, Selasa (3/3).
SMGR berharap pendapatan tahun ini tumbuh di atas 10%. Lalu perseroan memperkirakan harga semen tahun ini akan meningkat antara 3% - 5%. Di sisi lain, SMGR berharap tidak ada kenaikan biaya. "Ini perhitungan dengan skenario terburuk, jika terjadi penurunan biaya, tentu laba akan tumbuh lebih besar," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News