Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Darma Henwa Tbk (DEWA) mengalokasikan belanja modal tahun ini sebesar US$ 210 juta. Dana itu akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan pengerjaan beberapa proyek.
Wachjudi A. Martono, Direktur DEWA mengatakan, mayoritas dana capital expenditure (capex) akan digunakan untuk proyek di Bengalon. Proyek ini merupakan tambang batubara milik anak usaha Grup Bakrie, PT Kaltim Prima Coal (KPC).
"Capex untuk Bengalon bisa mencapai 40% hingga 46% dari total yang kami perlukan," ujarnya, Jumat (29/11).
Perseroan akan mengandalkan kas internal sebagai sumber pendanaan capex. Jika tidak cukup, kata Wachjudi, perseroan akan mengandalkan proyek-proyek tambang yang akan dikerjakan tahun depan.
Selain empat proyek lanjutan, perseroan juga akan memiliki tujuh proyek baru yang baru akan dikerjakan tahun lalu. Proyek-proyek baru yang dimaksud adalah proyek jasa penambangan batubara di Lahat, Sumatera Selatan.
Lalu, penambangan di Muara Teweh, Kalimantan Tengah, penambangan infrastruktur pengangkutan batubara di Kalimantan Timur, kontrak jasa penambangan batubara di Pulau Bunyu, Kalimantan Timur, dan kontrak penambangan batubara di Murung Raya, Kalimantan Tengah.
Dua proyek lainnya adalah kontrak penambangan batubara di Musi Banyuasin, Sumatera Selatan dan pembangunan fasilitas workshop di Kalimantan Timur.
Adapun, empat proyek lanjutan tersebut adalah proyek batubara Bengalon, Asam Asam, proyek Binungan Timur, dan proyek batubara Malinau.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News