Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Darma Henwa Tbk (DEWA) menargetkan tahun depan sudah bisa membukukan laba usaha. Target tersebut sejalan dengan meningkatnya pendapatan akibat bertambahnya volume overburden dan pengangkutan batubara dari sejumlah kiliennya.
Adwin H Suryohadiprojo, Presiden Direktur DEWA mengatakan, tahun depan, pendapatan perseroan ditargetkan mencapai US$ 392,24 juta. Adapun, laba kotor yang bisa diperoleh dari hasil operasional sekitar US$ 4,8 juta.
Laba kotor itu diperoleh dengan asumsi beban operasional perseroan sekitar US$ 390,44 juta. "Tahun ini, banyak sekali kendala sehingga pendapatan kami diperkirakan turun," ujar Adwin, Jumat (29/11).
Tahuni ini, pendapatan perusahaan diperkirakan hanya akan ada di kisaran US$ 234,31 juta. Tahun lalu, perseroan berhasil membukukan pendapatan US$ 334,99 juta. Namun, masih mencatatkan rugi bersih US$ 41,02 juta.
Beberapa kendala yang dihadapi antara lain, curah hujan yang tinggi menyebabkan kegiatan pengangkutan batubara terganggu. Selain itu, akibat pemakaian alat produksi yang tidak sesuai rencana awal serta minimnya kersediaan lahan juga menyebabkan volume angkut batubara menyusut.
Namun, tahun depan, baik volume overburden maupun volume angkut batubara ditargetkan menanjak. Hingga tutup tahun ini volume overburden diperkirakan sekitar 71,14 juta bak cubic meters (bcm) dan volume batubara 10,53 juta ton.
Tahun depan, volumenya meningkat menjadi 143 juta bcm untuk overburden dan 20,94 juta untuk batubara. Perseroan masih mengandalkan kontrak dari anak usaha PT Bumi Resources Tbk (BUMI), yaitu PT Kaltim Prima Coal (KPC) dan PT Arutmin Indonesia.
Tahun ini, volume overburden dan batubara di lapangan Bengalon milik KPC sebesar 39,39 juta bcm dan 4,56 juta ton. Tahun depan, masing-masing akan meningkat menjadi 95,65 bcm dan 11,59 juta ton.
Kemudian, di proyek batubara Asam Asam milik Arutmin, perseroan menargetkan overburden bisa mencapai 25,53 juta bcm dari 15,56 juta bcm estimasi tahun ini. Sedangkan volume batubara ada di kisaran 6,73 juta ton dari 4,17 juta ton tahun ini.
Namun, Adwin memperkirakan, pihaknya ingin mengejar volume angkut batubara di Arutmin sebanyak 9 juta ton. "Karena area tambang dan harga (batubara) mereka sudah settle, longsor sudah beres," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News