Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Noverius Laoli
Di samping itu, OJK diharapkan bisa mengedepankan transparansi terhadap isi portofolio reksadana. Dengan begitu, investor bisa menilai risikonya sendiri dan menghindari masuk ke reksadana yang memiliki investasi kurang prudent.
Bahkan, Wawan mengungkapkan masih ada produk-produk reksadana di luar PT MNC Asset Management yang masih memiliki saham tidak likuid bahkan obligasi yang gagal bayar.
Baca Juga: BEI Beri Peringatan Delisting, Investor AISA Protes
Lagi-lagi, menurutnya kondisi tersebut masih terjadi lantaran OJK belum membatasi kemana dana akan diinvestasikan, selama masih dalam koridor.
Sedangkan untuk obligasi, minimal rating adalah BBB pada saat dibeli investor. Ke depannya, dia mendukung upaya OJK untuk mempertegas pengawasan dengan tindakan.
"Tapi saya juga melihat akan berati kalau hanya OJK yang bisa melihat isi portofolio dan bertindak setelah ada kejadian. Lebih baik isi portofolio dibuka publik dan investor bisa menghindari dari awal, bukan ketika ada kasus," tegasnya.
Baca Juga: Tiga saham berikut bisa ditransaksikan lagi pada hari ini
Untuk saat ini, Wawan cenderung merekomendasikan investor untuk lebih berhati-hati dan melakukan double check sebelum masuk ke produk reksadana tertentu. Bahkan, investor sangat dianjurkan untuk menanyakan isi portofolio reksadana yang akan dibelinya.
Terkait pemberitanyaan ini, MNC Asset Management telah memberikan tanggapannya, klik di sini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News