Reporter: Petrus Dabu | Editor: Petrus Dabu
KONTAN.CO.ID - Bitocto Indonesia melakukan survei selama periode Januari ̶ Februari 2019 untuk melihat animo masyarakat Indonesia berinvestasi cryptocurrency atau aset kripto. Survei ini melibatkan 29 partisipan dari berbagai kota di Indonesia, 34,5% diantaranya berusia 31-50 tahun, sedangkan sisanya sebesar 65,5% berasal dari kalangan milenial dengan kisaran usia 17-30 tahun.
Data hampir serupa juga ditunjukkan oleh para member di Bitocto yang saat ini berjumlah lebih dari 18.000 orang, 70% diantaranya dikuasai oleh para generasi milenial.
Uniknya lagi, mereka justru menetap di kota-kota kecil di Indonesia. "Kebanyakan yang berinvestasi di sektor ini adalah anak-anak muda. Dari hasil survey, 96,6% partisipannya juga didominasi oleh kaum laki-laki," ujar Milken Jonathan, Founder dan CEO Bitocto Indonesia dalam siaran pers kepada Kontan.co.id, Selasa (5/3).
Angka yang cukup bervariatif justru ditunjukkan dari latar belakang para partisipan, 10,3% partisipan berasal dari kalangan freelance atau pekerja lepas, 13,8% tidak bekerja, 24,1% pegawai swasta dan sisanya 51,7% merupakan para pebisnis.
Metode investasi dengan cara trading masih cukup diminati di Indonesia, 55% partisipan memilih metode ini. Sementara 4% lainnya memilih metode mining dan sisanya sebesar 41% memilih menggunakan kedua metode sekaligus.
Partisipan meyakini bahwa investasi cryptocurrency merupakan investasi yang aman serta bisa dijadikan sebagai investasi jangka panjang. Sebanyak 96,6% diantaranya akan merekomendasikan investasi ini kepada para koleganya. Alasan utama partisipan berinvestasi adalah untuk menambah pendapatan dan ingin belajar memahami kompleksitas teknologi blockchain dan manfaatnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News