kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Surplus Neraca Perdagangan Berimbas Positif Terhadap Kinerja Pasar Keuangan


Senin, 23 Mei 2022 / 12:53 WIB
Surplus Neraca Perdagangan Berimbas Positif Terhadap Kinerja Pasar Keuangan
ILUSTRASI. Penguatan IHSG didukung rilis data neraca perdagangan April 2022 yang surplus sebesar US$ 7,56 miliar.


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah sepekan sebelumnya kinerja IHSG turun tajam, pekan lalu IHSG mampu mencatatkan kinerja positif sebesar 4,85%. Infovesta Utama dalam riset mingguannya menilai, penguatan ini didukung rilis data neraca perdagangan April 2022 yang surplus sebesar US$ 7,56 miliar atau naik 66,9% dari periode sebelumnya. 

Kenaikan tersebut bersumber dari peningkatan ekspor non migas termasuk kenaikan harga komoditas akibat perang Rusia & Ukraina. 

Selain itu, pelaku pasar melihat kebijakan pencabutan larangan ekspor crude palm oil (CPO) dan turunannya memberikan dampak positif pada harga acuan komoditas tersebut dan memberikan dampak positif bagi neraca perdagangan Indonesia bulan depan. 

Baca Juga: Pasar Keuangan Positif, Seluruh Jenis Reksadana Menguat

Meskipun begitu, IHSG diperkirakan bergerak flat/stabil karena pelaku pasar masih menanti rilis data ekonomi lainnya seperti suku bunga acuan Indonesia (BI-7 Days RR) yang diprediksi naik. 

“Selain itu, pelaku pasar juga menanti pernyataan the Fed hari Kamis, 26 Mei 2022 mengenai kebijakan moneter. Karena itu, investor sebaiknya wait & see sambil terus memantau perkembangan isu dan sentimen di pasar,” tulis Infovesta Utama dalam risetnya, Senin (23/5)

Pada saat yang sama, Infovesta Utama melihat pasar SBN juga memberikan respon positif terhadap rilis data ekonomi Indonesia. Hal ini tercermin dari positifnya pergerakan pasar SBN pekan lalu. Meskipun demikian, berbagai sentimen negatif masih membayangi pasar, khususnya kenaikan yield US Treasury, menyusul perubahan kebijakan suku bunga the Fed. 

Baca Juga: IHSG Diprediksi Tertekan, Saham-Saham Ini Bisa Jadi Pilihan

Menurut Infovesta Utama, sepanjang sisa tahun 2022, pasar SBN masih akan dibayangi sentimen negatif terhadap agresifnya perubahan kebijakan suku bunga (baik The Fed maupun Bank Indonesia). 

Oleh karena itu, investor yang ingin berinvestasi pada SBN sebaiknya bersabar karena masih besarnya potensi penurunan dan hanya memilih SBN yang memberikan imbal hasil yang sesuai dengan target jangka panjang investor.

Alhasil, hal tersebut ditengarai juga masih akan memicu kinerja reksa reksadana pendapatan tetap masih menunjukkan kecenderungan menurun. Apalagi, dengan dengan prediksi perubahan suku bunga pekan depan, diperkirakan, tekanan ini akan berlanjut hingga kuartal kedua 2022. 

Sementara itu, reksadana saham masih akan bergerak fluktuatif seiring berkembangnya berbagai isu yang mempengaruhi pasar saham. “Di tengah kondisi ini, pelaku pasar dapat mempertimbangkan reksadana pasar uang yang lebih stabil dan justru berpotensi diuntungkan dengan kenaikan suku bunga,” tutup Infovesta Utama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×